Kamis, 02 Juni 2016

SIAPA YANG TAK KENAL BUNGAH KAMBOJA


Kamboja, siapa yang tak kenal dengan bunga asal Amerika Tengah yang banyak berkembang di Indonesia ini. Di Jawa, umumnya, bunga kamboja ditanam di kuburan. Hal tersebut membuat bunga kamboja memiliki kesan seram dan menakutkan. Namun, di Bali bunga kamboja adalah bunga favorit  untuk persembahan. Hampir semua warga Bali menjadikan bunga kamboja sebagai identitas diri mereka sebagai warga Bali. Beberapa pertanyaan kemudian terselip dalam pikiran kami, kenapa dari sekian banyak jenis bunga yang memiliki nilai estetika dan manfaat yang bahkan melebihi bunga kamboja tetap bunga asal Amerika Tengah ini yang terpilih sebagai identitas Bali? Apakah ada makna tersendiri dari bunga kamboja ini bagi masyarakat hindu Bali? Hal itulah yang mendasari kami menulis artikel ini. Selamat menyimak, semoga bermanfaat…

Klasifikasi dan Morfologi
Kemboja atau yang lebih dikenal dengan Kamboja atau Semboja masuk klasifikasi sebagai genus Plumeria. Pohon dan bunga ini lebih sering dijumpai di pekuburan atau pemakaman sehingga sering disebut sebagai bunga kuburan atau pohon kuburan. Kamboja memiliki bentuk pohon biasa seperti pohon pada umumnya dengan daun jarang namun tebal. Bunganya yang harum sangat khas dengan mahkota berwarna putih hingga merah keunguan, biasanya lima helai. Mengenai kenapa berjumlah lima ini tidak ditemukan alasannya. Namun bukan berarti tidak mungkin jika jumlah kelopaknya kurang dari lima atau lebih dari lima. Bunga dengan empat atau enam helai mahkota oleh masyarakat tertentu dianggap memiliki kekuatan gaib. Yah, memang begitulah manusia, sedikit sedikit dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat gaib. Tapi kita tetap harus menghargai perbedaan-perbedaan kepercayaan seperti contoh diatas.
Perlu diketahui, meskipun sering disebut dengan bunga kamboja, bunga ini tidak memiliki keterkaitan dengan negara Kamboja loh yaa... Sebetulnya, nama sebutan bunga ini adalah kemboja (pakai huruf ‘e’). Namun entah mengapa masyarakat lebih familiar dengan kamboja (pakai huruf ‘a’). Tumbuhan ini berasal dari Amerika Tengah. Disebut dengan nama latin plumeria karena nama Plumeria diberikan untuk menghormati Charles Plumier (1646-1706), pakar botani asal Perancis.

Filosofi Hindu
Berdasarkan filosofi Hindu, pohon kamboja di Bali berbunga pada sasih kapat (bulan purnama ke empat) yang merupakan bulan baik. Bunga tersebut juga dianggap sebagai “sari alam”, jadi bunga kamboja dapat diartikan sebagai sari alam yang membawa pencerahan dan sari-sari kebaikan.
Bunga kamboja dan masyarakat Bali memiliki keterkaitan yang sangat erat bahkan tidak dapat dipisahkan. Kalau Anda berwisata ke Bali dan melihat di berbagai sudut kota tumbuh pohon kamboja terutama di Pura, Anda tak perlu heran. Silahkan saja menginjakkan kaki di Pura Ulun Danu, Pura Gelgel, Pura Tanah Lot, dan Pura Besakih, untuk melihat betapa tumbuhan bunga kamboja sangat dirawat.

Adakah Makna Tersendiri ?
Apa sih makna bunga dalam ritual sakral ketika umat Hindu melaksanakan upacara pemujaan? Bunga kamboja digunakan untuk menunjukkan kesucian hati saat memuja Sang Hyang Widi Wasa serta sinar suci-Nya, para leluhur dan para Rsi (guru dalam bidang spiritual).
Kenapa dari sekian banyak jenis bunga kamboja, kamboja dengan warna kelopak putih dan semburat kuning yang paling banyak dijadikan ikon atau identitas Bali? Pertanyaan ini kemudian terjawab dengan makna dari warna putih dan kuning itu sendiri. Dalam kepercayaan pemeluk Hindu, warna putih merupakan simbol memuja Hyang Widhi dengan sebutan Iswara yang memiliki kekuatan seperti Badjra yang memancarkan sinar berwarna putih (netral). Sedangkan warna kuning merupakan simbol memuja Hyang Widhi dengan sebutan Mahadewa atau Dewa Siwa yang memiliki kekuatan nagapasa yang memancarkan sinar berwarna kuning. Nah, dari sini didapati bahwa mayoritas orang Bali merupakan penganut Hindu-Siwa.
Sebenarnya selain bunga kamboja, ada bunga lain yang bisa digunakan untuk upacara menggantikan bunga kamboja, yang penting bunga-bunga terpilih tersebut mewakili  warna-

Tidak ada komentar: