Minggu, 29 November 2015

ponak ponakan w lagi pada ngapain ya


.

Tekan L2+SGITIGA pada saat
loading formasi..
Dan itu jngan skali2 tekan R1
untuk melihat kondisi pemain.. 
Krna cheat blum slesai..
Pilih QUICK SETTING,N Tekan ⊙ 5x,
Lalu confirm n yes..
Dan brulah anda liat ap yg trjadi
pda pemain anda..

STAMINA AGAR PADA MERAH

STAMINA AGAR PADA MERAH
waktu loading formasi : tahan(select) + segi3,R1,R2 secara bergantian
artinya : select di tahan terus dan tekan segi3,R1,R2 secara bergantian
Nb : loading formasi itu setelah kita memilih baju pemain, nah kan ada loading sebelum masuk ke menu formasi.

afrikanya indonesia,Nasional Baluran

Pantai memang sering menjadi tempat wisata favorit bagi kebanyakan orang untuk berlibur. Pulau Jawa memiliki banyak pantai indah yang sayang untuk dilewatkan. Namun, jika Anda ingin mencobawisata alam yang lainnya, mengunjungi taman nasional bisa dijadikan alternatif pilihan. Salah satu taman nasional di Pulau Jawa yang menarik adalah Taman Nasional Baluran. Taman ini sering disebut sebagai Afrikanya Indonesia.

Lokasi

wisata alam Taman Nasional Baluran
wisata alam Taman Nasional Baluran
Taman Nasional Baluran terletak di di wilayah Banyuputih, Situbondo dan Wongsorejo, Banyuwangi(sebelah utara), Jawa Timur, Indonesia. Sebelah utara taman ini berbatasan dengan Selat Madura, sedangkan sebelah timur berbatasan dengan Selat Bali. Di tengah-tengah Taman Nasional ini terdapat Gunung Baluran yang saat ini sudah bukan merupakan gunung aktif lagi. Selain itu Taman Nasional ini juga diapit oleh Gunung Semeru danGunung Ijen.

Akses

Taman Nasional Baluran
Taman Nasional Baluran
Bagi Anda yang berada di luar provinsi Jawa Timur harus lebih dulu datang ke kota Surabaya. Dari Surabaya Anda bisa mengambil rute jalur pantai utara ke arah timur melewati kota Pasuruan, Probolinggo, Situbondo dan Banyuputih. Setibanya di Banyuputih ambil jalan menuju ke Desa Bilik. Lanjutkan perjalanan Anda menuju Desa Wongosorejo, di tengah perjalanan ke desa ini nanti ambil jalan belok kiri menuju visitor center.
JIka Anda berada di wilayah timur Jawa Timur, dapat mengambil jalur Banyuwangi – Batangan – Bekol dengan jarak tempuh sekitar 47 km. Atau bisa juga mengambil rute dari Situbondo – Batangandengan dengan jarak 60 km.
Jalan menuju ke Taman Nasional Baluran ini sangat nyaman karena sudah diaspal dan merupakan jalur lintas provinsi yang menghubungkan Bali, Banyuwani dengan kota Surabaya sehingga bagi Anda yang berada di kota-kota terdekat dapat mengakses dengan mudah.
Sesampainya di Bekol, untuk menuju pintu masuk Taman Nasional ini Anda akan melewati jalan aspal tipis sejauh kurang lebih 15 km sehingga disarankan bagi Anda yang membawa kendaraan pribadi atau menyewa mobil tidak menggunakan sedan, tetepai sebaiknya menggunakan SUV.

Kondisi Taman Nasional Baluran

Taman Nasional Baluran Jawa Timur
Taman Nasional Baluran Jawa Timur
Taman Nasional Baluran adalah padang savana terluas di Pulau Jawa dengan spesies hewan dan tumbuhan yang beragam. Berkunjung ke lokasi ini membuat Anda seoalah berada di Afrika. Itulah mengapa Taman Nasional ini sering disebut sebagai Afrikanya Indonesia.
Di sini Anda akan disuguhi pemandangan kawanan rusa yang berlarian menuju genangan air untuk minum, para merak yang melebarkan ekornya, gerombolan kerbau dan gajah, belasan elang yang terbang untuk mencari makan sampai monyet yang bergelantungan di pohon. Pemandangan yang sama persis seperti yang bisa Anda temukan di Afrika.
Selain gerombolan hewan yang bebas beraktivitas di alam bebas Anda juga akan disuguhi pemandangan 444 spesies tumbuhan asli yang khas seperti widoro bukol (Ziziphus rotundifolia), dan mimba (Azadirachta indica). Ketiga tumbuhan ini adalah spesies tumbuhan yang mampu beradaptasi dalam kondisi sangat kering. Saat tumbuhan lain sudah mulai kering, ketiga spesies ini masih tetap hijau.
Selain 444 spesies tumbuhan, di sini juga terdapat 26 jenis mamalia dan 155 jenis burung. Mamalia yang hidup di Taman Nasional Baluran ini seperti banteng, kijang, macan tutul, kancil, dan kucing bakau. Ada juga beberapa burung langka seperti seperti layang-layang api, tuwuk / tuwur Asia, ayam hutan merah, kangkareng, rangkong, dan bangau tong-tong.
Taman Nasional Baluran adalah perwakilan ekosistem hutan kering di Pulau Jawa dengan tipe vegetasi savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa, dan hutan hijau. 40 persen vegetasi savana mendominasi Taman Nasional ini.
Iklim di Taman Nasional Baluran termasuk iklim kering tipe F dengan temperatur 27,2ºC-30,9º C dengan tingkat kelembapan udara 77% dan dipengaruhi oleh arus angin tenggara yang kuat. Dengan suhu yang tergolong kering, saat musim kemarau air di permukaan tenah akan menjadi sangat terbatas.

What to do

savana Taman Nasional Baluran
savana Taman Nasional Baluran
Jika Anda pecinta fotografi, disarankan untuk memulai perjalanan menyusuri Taman Nasional Baluran di pagi hari mulai pukul 4.00 atau 5.00 pagi sehingga Anda dapat menyaksikan matahari terbit yang indah di sela-sela kabut dan pepohonan. Dijamin hasil foto Anda akan jauh lebih dramatis, ala fotografi landscape di Afrika.
Lokasi bagus lain yang dapat Anda jadikan spot untuk melihat sunrise adalah Pantai Bawa. Di sekitar pantai ini terdapat kawasan konservasi dan hutan magrove yang sayang untuk dilewatkan. Harap berhati-hati saat berada di kawasan ini, karena ada banyak monyet berkeliaran yang siap mengambil kamera, dan barang bawaan Anda yang lainnya.
pantai di Taman Nasional Baluran
pantai di Taman Nasional Baluran
Selain menikmati sunrise, di Pantai Bama Anda juga bisa berkeliling Taman Nasional Baluran menggunakan perahu yang disewakan di tepi pantai. Dengan berlayar ke laut yang lebih dalam Anda bisa snorkeling sambil menikmati keanekaragaman biota laut.
Anda bisa merasakan sensasi menjelajah savana Afrika dengan mencoba trekking di padang savana sepanjang Taman Nasional Baluran. Saat trekking di sini, Anda harus berjalan kaki, bukan dengan SUV atau mobil. Hitung-hitung sekalian olahraga. Anda tak perlu khawatir dengan satwa yang ada di sini, karena bila mendengar suara mobil, mereka akan masuk kembali ke hutan.

Tips

camping ground Taman Nasional Baluran
camping ground Taman Nasional Baluran
Waktu terbaik untuk mengunjungi Taman Nasional Baluran adalah pada bulan Maret sampai Agustus. Antara bulan Juli sampai Agustus, Anda bisa menyaksikan perkelahian antar rusa, para monyet yang berburu kepiting, dan tarian burung merak.
Bagi Anda yang ingin berkemah, di sini juga disediakan camping ground oleh pihak pengelola. Di sini juga sudah terdapat kamar mandi dan instalasi air yang baik.
Anda dilarang untuk mengganggu, merusak, mengambil, atau berburu flora dan fauna yang ada di sini.
Disarankan bagi Anda untuk membawa perbekalan makanan dan minuman sendiri, karena tidak ada fasilitas khusus untuk kuliner.
Jangan lupa membawa kantong plastik sendiri untuk membuang sampah Anda selama perjalanan menyusuri Taman Nasional Baluran ini.



 

Kamis, 26 November 2015

Secondhand Serenade ,Fall For You

diam itu mengerti,mengerti untuk bijak,kita punya hati mereka punya hati


IMAM SYIAH SHALAT DI MASJIDIL HARAM MENGHADAP KARBALA BUKAN KE KIBLAT

Ellie Goulding - Love Me Like You Do (Official Video)

Leona Lewis - Bleeding Love (US Version)

Leona Lewis - Bleeding Love (US Version)

Konspirasi JFK, Soekarno, Suharto, CIA, dan Freeport


hanson


Kamis, 12 November 2015

Radikalis Penyerang Mesjid Di Bitung Ditangkap & Bawa SAMURAI

,

subhanallah


Gerombolan Teroris Kristen Rusak Masjid & Rumah Umat Islam di Bitung Sulawesi Utara

Aksi terorisme dan provokasi sekali lagi dilakukan oleh gerombolan Kristen radikal di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Sejak hari Senin (9/11/2015), kelompok teroris Kristen yang mengatasnamakan dirinya Brigade Manguni dan Pasukan Waranai menyerang pembangunan Masjid Asy-Syuhada di Kompleks Aer Ujang, Kelurahan Girian Permai, Kecamatan Girian, Kota Bitung, Sulut.
Informasi terbaru yang diterima redaksi FPI Online pada Selasa (11/11/2015), rumah Bapak Karmin Mayau, ketua panitia pembangunan masjid tersebut mendapat teror dari gerombolan Kristen radikal. Gerombolan teroris Kristen itu menghancurkam pagar, cendela, rumah beserta isinya. Selain itu, beberapa rumah warga Muslim lainnya juga ikut menjadi korban aksi vandalisme ini.
Saat ini, gerombolan teroris Kristen yang beratribut baju hitam-hitam ini masih terus mengepung kota Bitung. Mereka berada stanby di markaznya di Danau Wudu. Jarak antara Danau Wudu dengan pemukiman umat Islam hanya sekitar 200 sampai 300 meter.
Sehari sebelumnya, telah dilakukan upaya perdamaian kedua belah pihak yang difasilitasi oleh pemerintah setempat. Namun sayang, perdamaian ini dikhianati pihak teroris Kristen. Mereka kembali menyerang dan merusak rumah-rumah kaum Muslimin tadi malam.
Hingga kini, umat Islam terus berjaga-jaga dan bersiaga mengantisipasi serangan lanjutan dari gerombolan teroris Kristen. Mereka juga telah membuat dapur umum, dan berbagai keperluan lainnya.
Informasi yang disampaikan oleh ustadz Sugianto, Panglima Laskar Pembela Islam Poso bahwa aparat TNI dan Polri yang bersiaga di lokasi sangat sedikit, yakni tidak lebih dari 100 orang.

linkin park


Minggu, 08 November 2015

Al Kafi Di Mata Kaum Syiah



HANYA sedikit orang memahami secara utuh apa dan siapa Syiah. Diantara salah satu rujukan melihat keyakinan kaum Syiah adalah kita rujukannya yang dianggap paling shahih oleh mereka bernama Kitab Al Kafi yang disusun oleh Al Kulaini.
Dalam pengantar kitabnya, Al Kulani mengatakan, “Saya katakan kamu ingin memiliki kitab yang lengkap, berisi ajaran ilmu agama yang lengkap bagi pelajar dan dijadikan rujukan bagi mereka yang ingin mencari petunjuk, menjadi referensi bagi mereka yang ingin mencari ilmu agama dan mengamalkannya dengan riwayat yang sahih dari orang-orang jujur.” [Pengantar Al Kafi hal 7].
Namun untuk memulai pembahasan tema ini, sebaiknya para pembaca berusaha mencari buku berjudul “Dialog Sunnah-Syiah”, terbitan MIZAN, cetakan pertama tahun 1983, sebagai buku rujukan pembahasan yang representatif terhadap keyakinan kaum Syiah Imamiyah Iraniyah Khomeiniyah. Disyaratkan cetakan pertama tahun 1983, karena di dalamnya belum mengalami revisi oleh kepentingan taqiyyah (kebohongan) kaum Syiah Indonesia.
Sedangkan pada cetakan-cetakan berikutnya, buku Dialog Sunnah Syi’ah terbitan MIZAN ini sudah mengalami revisi di dalamnya, dengan membuang tema-tema yang dianggap dapat membocorkan rahasia kaum Syi’ah yang semula sengaja disembunyikan oleh mereka, hal itu sehubungan buku ini telah banyak dikupas oleh para peneliti, pengamat, kritikus, dan sejumlah ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah yang peduli atas keselamatan aqidah umat Islam Indonesia, agar tidak terpengaruh oleh pemahaman sesat manapun.
Dalam muqaddimah buku Dialog Sunnah Syi’ah, diterangkan tentang bagaimana pandangan kaum Syi’ah terhadap kitab Al-Kafi karangan Alkulaini, seorang tokoh sentral Syiah Imamiyah yang dijadikan rujukan utama bagi kelangsungan ajaran agama mereka. Berikut cuplikannya :
“Dan kebenaran memaksa berbicara, baik yang insaf maupun yang tegar hati … “
“Sejumlah besar di antara murid-murid  Imam Ja’far ash-Shadiq telah meraih keberhasilan yang menonjol, dan menjulang tinggi kedudukannya di bidang ilmu. Dan mereka inilah yang kemudian hari menjadi Imam-imam pemberi petunjuk, penerang jalan, lautan ilmu, serta bintang-bintang penunjuk arah hidayah. Lebih dari empat ribu orang di antara mereka yang berasal dari Iraq, Hijaz, Persia dan Suriah, tercatat nama-nama dan hal ikhwal-nya, dalam kitab-kitab biografi tokoh-tokoh penting. Dan mereka itu adalah pengarang-pengarang kitab yang amat dikenal di kalangan ulama kaum Imamiyyah.”
“Di antaranya: al-Ushul al-Arba’umiah (Empat ratus dasar-dasar) –seperti yang telah kami sebutkan sebelum ini- yaitu berupa 400 buah karangan dalam 400 bidang pengetahuan agama, yang dihimpun dari fatwa-fatwa Imam Ja’far ash-Shadiq r.a. pada masa hidupnya; dan yang kemudian –setelah beliau wafat- menjadi tumpuan ilmu dan ‘amal bagi para ulama.”
“Beberapa di antara tokoh-tokoh terkenal di kalangan kami telah membuat ringkasan-ringkasan dari kitab-kitab itu, dengan tujuan memberi kemudahan bagi para pelajar dan keringanan bagi yang mencarinya. Yang terbaik di antaranya adalah: empat buah kitab yang menjadi pegangan kaum Imamiyyah, dalam ushul dan furu’, semenjak generasi-generasi pertama sampai dengan masa kita sekarang ini; yaitu al-Kafi, at-Tah-dzib, al-Istibshar dan Manla Yahdzurubul Faqih.”
“Kitab-kitab ini telah sampai kepada kita dengan cara mutawatir, sedangkan isi di kandungannya adalah shahih dan bisa dipertanggungjawabkan tanpa keraguan sedikitpun.”
“Di antara keempatnya, maka Kitab al-Kafi adalah yang paling terdahulu, paling besar, paling baik dan paling rapi. Di dalamnya terdapat 16.199 hadits.”
Pernyataan di atas adalah pengakuan jujur para penganut Syiah sendiri atas keyakinan mereka terhadap buku Al-Kafi karangan Alkulaini yang mempunyai nama lengkap Muhammad bin Ya’qub bin Ishaq Alkulaini Arrazi.
Keyakinan kaum Syiah masa kini itu juga selaras dengan keyakinan kaum Syiah di masa lampau sebagaimana termaktub dalam muqaddimah kitab Al-kafi itu sendiri. Antara lain:
  1. Syeikh Almufid dalam Kitab Tashihul I’tiqad mengatakan : Kitab Al-Kafi adalah paling agung-agungnya kitab Syiah, dan paling banyaknya faedah. (Muqaddimah Al-Kafi, hal 26).
  2. Syeikh Muhammad bin Makki dalam ijazahnya kepada Inbul Khazin mengatakan: Kitab Al-Kafi dalam mengumpulkan hadits, adalah kitab yang keagungannya belum pernah dilakukan oleh kaum Imamiyah sebelumnya. (Muqaddimah Al-Kafi, hal 27).
  3. Syeikh Alfaidh mengatakan: Kitab Al-Kafi adalah kitab yang paling mulia, paling kredibel, paling sempurna, dan yang paling lengkap karena di antaranya mencakup ushulu (aqidah), yang bersih dari kesalahan dan hal-hal yang negatif. (Muqaddimah Al-Kafi, hal 27).
  4. Syeikh Almajlisi mengatakan: Kitab Al-Kafi paling kredibelnya kitab ushul (aqidah) dan paling komplitnya, serta paling baiknya karya tulis dari kalangan Alfirqatun najiyah (golongan yang selamat), dan paling agungnya kitab. Muqaddimah Al-Kafi, hal 27).
  5. Masih banyak pernyataan tokoh-tokoh Syiah dalam meyakini keabsahan dan kehebatan kitab Al-Kafi sebagai rujukan utama kaum Syiah Imamiyah yang kini menjadi agama resmi negara Iran, dengan tokoh spiritual utamanya adalah Khomeini.
Berikut Cuplikan Ringkas Kitab Al Kafi
  1. Dari Ali bin Alhakam, dari Hisyam bin Salim, dari Abu Abdillah SA berkata: “Sesungguhnya Al-Quran yang dibawa oleh Jibril kepada Nabi Muhammad SAW itu berjumlah 17.000 ayat.” (Al-Kafi, juz 2, hal 634, no 27).
Padahal umat Islam seluruh dunia meyakini bahwa Kitab Suci Al-Quran milik umat Islam yang beredar sejak jaman para shahabat Nabi hingga saat adalah berjumlah 6666 ayat.
  1. Dari Muhammad bin Yahya, dari Ahmad bin Muhammad, dari Ibnu Mahbub, dari Amer bin Abul Miqdam, dari Jabir berkata: “Aku mendengar Abu Jakfar AS berkata : Tidak ada seorang manusiapun yang mengaku telah berhasil mengumpulkan Al-Quran secara menyeluruh sebagaimana saat diturunka, kecuali orang itu adalah pembohong, dan tidak ada yang mampu mengumpulkan dan menghafalnya sebagaimana saat diturunkan oleh Allah SWT kecuali Ali bin Abi Thalib dan para Imam (Syiah) yang sesudahnya.” (Al-Kafi juz 1, hal 228, no 1).
Padahal umat Islam seluruh dunia meyakini kebenaran Al-Quran Mushaf Utsmani yang beredar di kalangan umat Islam, yaitu Al-Quran yang dikumpulkan secara sempurna oleh para Shahabat, atas prakarsa Khalifah Utsman bin Affan.
  1. Dari Muhammad bin Yahya, dari Muhammad bin Alhusain, dari Abdurrahman bin Abi Hasyim, dari Salim bin Salamah berkata: “Ada seorang lelaki yang membaca di depan Abu Abdillah AS, sedang aku mendengarkannya, yaitiu sebuah ayat dari Al-Quran yang tidak sama dengan isi Al-Quran milik orang-orang pada umumnya, lantas Abu Abdillah berkata: Jangan engkau lanjutkan bacaan ini, bacalah Al-Quran yang seperti milik orang-orang Islam pada umumnya, sampai nanti datang Alqaim (Imam Mahdi versi Syiah), dan jika Alqaim sudah membaca Al-Quran yang asli (sesuai versi Syiah), maka keluarkanlah mushaf Al-Quran yang ditulis oleh Ali bin Abi Thalib AS. Berkata (Abu Abdillah): Konon Ali bin Abi Thalib telah mengeluarkan mushaf Al-Quran (yang berbeda dengan Al-Quran milik umat Islam) setelah selesai menulisnya, seraya berkata: Ini kitabullah (Al-Quran) yang (asli) sebagaimana diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW, aku telah mengumpulkannya dari dua bendel lauh (buku). Berkata orang-orang yang ada saat itu (maksudnya para Shahabat Nabi SAW) : Kami sudah memiliki mushaf Al-Quran, jadi kami tidak membutuhkannya. Berkata Abu Abdillah AS: Demi Allah, kalian tidak akan menemukan mushaf Al-Quran yang dikumpulkan Ali bin Abi Thalib itu hingga saat ini, padahal konon Ali bin Abi Thalib itu mengumpulkannya untuk kalian baca.” (Al-Kafi juz 2, hal 633, no 23).
Sedangkan umat Islam meyakini, bahwa Sayyidina Ali bin Abi Thalib adalah termasuk penasehat kekhalifahan Sayyidina Utsman bin Affan, dan yang ikut bertanggungjawab atas upaya pengumpulan Al-Quran oleh para Shahabat Nabi Shallallhu ‘Alaihi Wassallam yang diprakasai oleh Khalifah Utsman bin Affan, dan upaya standarisasi mushaf Al-Quran bagi umat Islam seluruh dunia dengan standar Mushaf Utsmani, yaitu mushaf Al-Quran yang dikumpulkan bersama-sama dan disepakati kebenarannya oleh para Shahabat, termasuk Syayyidina Ali bin Abi Thalib, di masa pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan.
Maka tidak heranlah jika kaum Syiah Imamiyah berani mengkafirkan para shahabat Nabi Shallallhu ‘Alaihi Wassallam yang dalam keyakinan mereka, semua para Shahabat Nabi dianggap sebagai pembohong yang berani menghapus atau menolak Mushaf Al-Quran yang dikumpulkan oleh Syayyidina Ali bin Abi Thalib.
Tidak Sama
Untuk itu pula Kitab Al-Kafi menyebutkannya sebagai berikut:
“Dari Hannan, dari ayahnya, dari Abu Jakfar AS berkata: Konon orang-orang (seluruh Shahabat Nabi) itu menjadi murtad setelah Nabi wafat, kecuali tiga orang saja yang selamat. Maka ditanyakanlah: Siapa tiga orang yang selamat itu? Abu Jakfar menjawab: Almiqdad bin Al-aswad, Abu Dzar Alghifari, dan Salman Alfarisi RA.” (Dalam Al-Kafi juz 8, hal 245, no 341).
Demikianlan cuplikan yang membuktikan bahwa hakikatnya Islam dan Syiah itu adalah dua agama yang berbeda, karena kitab sucinya berbeda. Karena kitab suci Al-Quran milik umat Islam itu berbeda dengan Kitab Suci Weda milik umat Budha, maka agama Islam pun berbeda dengan agama Budha. Kitab suci umat Kristen adalah Injil yang berbeda dengan  kitab suci umat Islam, yaitu Al-Quran, karena Kristen dan Islam mempunyai kitab suci yang berbeda, maka Kristen dan Islam adalah dua agama yang berbeda.  D
Demikian juga, karena kitab suci Al-Quran milik umat Islam itu berbeda dengan kitab suci ‘Al-Quran’ milik kaum Syiah, tentunya agama Islam pun sangat berbeda dengan Syiah.*



di bidang ma’anil Qur’an,pelopor syiah Aban bin Taghlab yang wafat pada tahun 141 H

Ketahuilah bahwa orang pertama dari kaum Syiah yang mengarang di bidang ma’anil Qur’an (makna-makna Al-Qur’an) ialah Aban bin Taghlab yang wafat pada tahun 141 H. Kitab Aban tentang bidang ini telah dinyatakan oleh Ibnu Nadim dalam kitabnya, Al-Fehrest, dan An-Najasyi di dalam kitabnya, Asma’Mushannifisy Syi’ah, dan selain mereka berdua. Saya sendiri tidak menemukan satu orang pun yang menyusun sebuah kitab berkenaan dewngan imu Ma’anil Qur’anm sebelum Aban. Perlu diakui bahwa terdapat selain Aban dari kelompok Syiah yang menyusun ilmu ma’anil Qur’an, yaitu Ar-Rawasi dan Al-Farra’. Ibnu Nadim mengatakan: “Kitab Ma’anil Qur’an yang dikarang oleh Ar-rawasi dan kitab Ma’anil Qur’an yang disusun oleh Al-Farra’ untuk Umar ibn Bakar. Kedua penulis ini adalah dari kaum Syiah.

Dan orang pertama yang mengarang kitab di bidang ilmu Nasikh wa Mansukh adal;ah Abdullah ibn Abdurrrahman Al-Ashamm Al-Masma’ie dari warga Bashrah. Ia adalah seorang tokoh Syiah dan sahabat dekat Imam Ja’dfar Ash-Shadiq a.s. Dan setelahnya adalah Darim ibn Qubaishah ibn Nahsal ibn Majma’, Abul hasan At-Tamimi Ad-Darimi, salah seorang tokoh utama Syiah. Ia berumur panjang sehingga dapat menjumpai Imam Ali Ar-Ridha a.s. dan wafat pada akhir-akhir abad kedua. Ia mempunyai kitab Al-Wujuh wan Nadzair, dan kitab An-Nasikh wal Mansukh. Dua kitab itu telah disebutkan oleh An-Najasyi di dalam Asma’ Mushannisy Syiah.

Pengarang setelah mereka berdua di atas ialah Al-Hasan ibn Ali ibn Al-fidhal; sahabat dejkat Imam Ali ibn Muasa Ar-Ridha. Ia Awafat [pada tahun 224 H. Lalu Syeikh Al-A’dham Ahmad ibn Muhammad ibn Isa Al-Asy’ari al-Qummi; yang juga sabahat dekat Imam Ali Ar-Ridha a.s. Ia berusia cukup panjang hingga menjumpai Imam Hasan Al-Askari.

Dan berdasarkan apa yang disimpulkan dari tulisan Jalaluddin As-Suyuthi, bAwha orang pertama yang mengaranmgh di bidang Ma’anil Quran ial;ah Abu Ubaidah Al-Qosim ibn Salam yang wafat pada tahun 224 H, dan ia semasa dengan Al;-Hasan ibn Ali ibn Fidhal yang juga mengarang kitab di bidang yang sama, dan muncul jauh setelah Al-Masmaie, bahkan setelah Darim ibn Qubaishah.

Ala kulli hal, kaum Syiah adalah pelopor-pelopor di bidang penyusunan ilmu Ma’anil Qur’an. Dan orang pertama yang menyusun berkenaan dengan Nawadirul Qur’an (Kelangkaan Al-Qur’an) ialah Ali ibn Husein bibn Fidhal. Ia adalah seroang tokok Syiah di abad ketiga. Di dalam Al-Fehrest, Ibnu Nadim mengatakan: “dan Syeikh Ali ibn Ibrahim ibn Hasyim yang menyusun kitab tentang Nawadirul Qur’an adalah seorang Syiah. Ali ibn hasan ibn Fidhal yang menulis kitab di bidang yang sama juga dari kaum Syiah. Begitu pula, Abu Nashr Al-‘Ayyasyi yang juga mengarang dibidang tersebut adalah seorang Syiah”.

Saya Katakan, bahwa Ahmad ibn Muhammad Al-Yasari; penulis dari warga Bashrah juga mempunyai kitab Nawadirul Qur’an. Pada waktu itu, Al-Yasari menuliskan kitab itu untuk Raja Thahir di jaman Imam Hasan Al-Askari. Begitu juga Abdul Hasan Muhammad ibn hmad ibn MuhammAd yang terkenal juga dengan nama Al-Haritsi mempunyai kitab Nawadir Ilmil Qur’an. An-Najasyi mengtakan: “Abdul Hasan Muhammad ibn Ahmad ialah salah seoranmg sahabat kami yang masyhur dalam keterpercayaannya”.

Lalu, orang pertama yang mengarang di bidang ilmu Mutasyabihul Qur’an (tentang makna-makna samar di dalam Al-Qur’an) adalah HamzAh ibn habib Az-ziyad Al-Kufi. Ia adalah pengikut sekaligus asalah seorang sahabat setia Imam Ja’far Ash-Shadiq a.s. Ia wafat pada tahun 156 H di Halwan. Ibnu Nadim mengatakan: “Kitab Mutasyabihul Qur’an adalah karya Hamzsh ibn Habib, dan ia dalah salah satu dari tujuh sahabat dekat Imam Ja’far Ash-Shadiq”. Begitu njuga Syeikh Abu Ja’far Ath-Thusi menggolongkannya swebagai salah satu sahabat dekat Imam Ash-Shadiq a.s.

Jauh sebelum kesaksian Ibnu Nadim dan Syiekh Ath-Thusi adalah Ibnu ‘Uqdah yang telah menganggap Hamzah sebagai salah seorang sahabat dekat Imam a.s. di dalam kitab Ar-Rijal. Dan terdapat sekelompok kaum Syiah terdahulu kami yang mengarang di bidang Mutasyabihul Qur’an, seperti Muhammad ibn Ahmad Al-Wazir yang hidup semasa dengan Syeikh Ath-Thusi. Ia memiliki kitab Mutasyabihul Qur’an. Selain Al-Wazir ialah Syeikh Rasyiduddin Muhammad ibn Ali ibn Syar-Asyub Al-Mazandarani yang wafat pada tahun 288. Ia mempunyai kitab Mutasyabihul Qur’an.

Lalu, orang pertama yang menyusun kitab mengenai ilmu Maqthu’ul Qur’an wa Maushuluhu (sambungan dan putusan ayat-ayat Al-Qur’an) ialah Syeikh Hamzah ibn Habib. Muhammad ibn Ishaq yang dikenal juga dengan nama Ibnu NAdim telah menyebutkan di dalam kitab Al-Fehrest bahwa sebuah kitab Maqthu’ul Qur’an wa Maushuluhu adalah karya Hamzah ibn Habib; salah seorang tujuh sahabat dekat Imam Ja’far Ash-Shadiq a.s.”.

Lalu, orang pertama yang meletakkan titik-titik huruf dan tanda-tanda baca (i’rab) serta menjaganya dari tahrif (distorsi) di berbagai banyak buku adalah Abul Aswad, dan di sebagian buku adalah Yahya ibn Ya’mur Al-‘Idwani; yaitu murid Abul Aswad sendiri. Namun yang pertama lebih tepat. Walhasil, siapapun mereka itu, bisa dikatakan bahwa keutamaan dan kepeloporan berada pada kaum Syiah, sebab Abul Aswad maupun Yahya adalah dua orang Syiah, sebagaimana kesaksian mufakat para ulama. Dan telah kita bawakan berbagai macam teks serta bukti atas kesyiahan mereka di dalam kitab asli saya, yaitu Ta’sisusy Syi’ah li fuinunil Islam.

Lalu, orang pertama yang menyusun kitab di bidang Majazul Qur’an (Metaforika Al-Qur’an) sejauh yang saya ketahui, ialah Al-Farra’; nama lengkapnya adalah yahya Ibn Ziyad yang wafat pada tahun 207 H, sebagaimana yang akan dibawakan riwayat hidupnya pada pembahasan mengenai tokoh-tokoh ilmu Nahwu. Dan Al-Maula Abdullah Afandi di dalam Riyadul ‘Ulama menyatakan secara tegas bahwa Yahya ibn Ziyad Al-Farra’ ialah seorang Syiah. Ia mengatakan: “Dan apa yang dikatakan oleh As-Suyuthi mengenai kecenderunagn Al-Farra’ kepada Mu’tazilah mungkin berpangkal dari kerancuan sebagian besar ulama Ahli Sunnah berkenaan dengan prinsip-prinsip Syiah dan prinsip-prinsip Mu’tazilah. Padahal, Al-Farra’ itu sendiri ialah seorang Syiah Imamiyah”.

Selain itu, ada sekelompok orang Syiah yang menulis kitab berkenaan dengan majaz Al-Qur’an. Di antara karangan yang terbaik sekaitan dengan ilmu ini adalah kitab Majazatul Qur’an; karya Sayyid Syarif Radhi Al-Musawi, saudara Sayyid Al-Murtadha.

Lalu, orang pertama yang mengarang kitab di bidang ilmu Amtsalul Qur’an (pribahasa Al-Qur’an) ialah Syeikh Muhammad ibn Muhammad ibn Al-Junaid. Ibnu Nadim di dalam kitab Al-Fehrest, yaitu tatkala sampai di akhir bagian ulasannya tentang kitab-kitab yang dikarang mengenai berbagai makna Al-Qur’an, menyebutkan: “Kitab Amtsalul Qur’an adalah karya Ibnu Junaid”. Di sini, saya sendiri tidak menemukan seorang pun yang mengarang kitab mengenai ilmu ini sebelum Ibnu Junaid.

Lalu, orang pertama yang mengarang kitab tentang Fadhailul Qur’an (Keutamaan-keutamaan Al-Qur’an) ialah Ubay ibn Ka’ab Al-Anshari, seorang sahabat Nabi saw. masih di dalam Al-Fehrest, Ibnu Nadim menyatakan hal ini. Dan sepertinya Jalaluddin As-Suyuthi tidak mengetahui keutamaan Ubay ini sebagai pelopor penyusunan ilmu ini. Maka itu, dapat dimaklumi bila ia mengatakan bahwa orang pertama yang menulis kitab di bidang Fadhailul Qur’an ialah Imam Muhammad ibn Idris Asy-Syafi’ie yang wafat pada tahun 204 H. Kemudian Sayyid Ali ibn Sadruddin Al-Madani, pengarang As-Salafah, telah menyatakan kesyiahan Ubay ibn Ka’ab di dalam kitab Ath-Thabaqot; nama lengkapnya ialah Ad-Darajatur Rafi’at fi Thabaqot Syi’ah. Di sana, Al-Madani membawakan berbagai bukti atas kesyiahan Ubay. Dan di dalam kitab Ta’sisusy Syi’ah li Fununil Islam, saya telah menambahkan bukti-bukti lain atas hal itu.

Dan ada sekelompok dari kaum Syiah juga mengarang di bidang yang sama. Di antara mereka ialah Al-Hasan ibn Ali ibn Abu Hamzah Al-Bathayini dan Muhammad ibn Khalid Al-Barqi. Kedua-duanya hidup di masa Imam Ali Ar-Ridha. Dan Ahmad ibn Muhammad Al-Yasari, Abu Abdillah seorang penulis dari Basrah yang hidup di jaman Khalifah Dzahir dan Imam Hasan Al-Askari a.s. Ada pula nama-nama selain mereka, yaitu Muhammad ibn Mas’ud Al-‘Ayyasyi, Ali ibn Ibrahim ibn Hasyim, Syeikh Al-Kulaini dan Ahmad ibn Muhammad ibn Ammar Abu Ali Al-Kufi yang wafat pada tahun 346 H, serta mana-nama lain dari ulama terdahulu kami.

Lalu, orang pertama yang mengarang kitab di bidang Asba’ul Qur’an (Tujuh Bacaan Al-Qur’an) ialah Hamzah ibn Habib Al-Kufi Az-Ziyab; salah seorang dari tujuh tokoh pembaca Syiah. Sebagaimana telah saya bawakan kesaksian atas kesyiahannya dari tokoh-tokoh terkemuka Islam. Di dalam Al-Fehrest, Ibnu Nadim telah menyebutkan kitab Asba’ul Qur’an dan kitab Hudud Ayil Qur’an, dan mengatakan bahwa kitab tersebut adalah karya Hamzah. Dan sejauh ini, saya tidak mengetahui seorang pun yang mendahului Hamzah dalam mengarang kitab tentang ilmu ini.

secara hafalan maupun dibaca dari mushaf

Seseorang boleh membaca al-Qur’an tanpa wudhu bila bacaannya secara hafalan sebab tidak ada yang mencegah Rasulullah shallallahu ‘alaihii wa sallam membaca al-Qur’an selain kondisi junub. Beliau pernah membaca al-Qur’an dalam kondisi berwudhu dan tidak berwudhu.


Sedangkan terkait dengan mushaf, maka tidak boleh bagi orang yang dalam kondisi berhadats untuk menyentuhnya, baik hadats kecil maupun hadats besar. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ
Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.“(Al-Wa-qi’ah: 79). Yakni orang-orang yang suci dari semua hadats, najis dan syirik.
Di dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihii wa sallam yang dimuat di dalam surat beliau kepada pegawainya yang bernama Amru bin Hizam, beliau menyebutkan,
لاَ يَمَسُّ الْقُرْآنَ إِلاَّ طَاهِرًا
Tidak boleh menyentuh al-Qur’an kecuali orang yang dalam kondisi suci.” (Muwaththa’ Imam Malik, kitab al-Qur’an, Hal. 199; Sunan ad-Darimi, kitab ath-Thalaq (2183)).
Hal ini merupakan kesepakatan para imam kaum muslimin bahwa orang yang dalam kondisi berhadats kecil ataupun besar tidak boleh menyentuh mushaf kecuali ditutup dengan pelapis, seperti mushaf tersebut berada di dalam kotak atau kantong, atau dia menyentuhnya dilapisi baju atau lengan baju.

Hukum Membaca Al-Qur’an Tanpa Wudhu

Terkadang kita lupa atau kurang mengetahui bahkan tidak mengetahui sama sekali mengenai bagaimana hukumnya jika kita membaca Al-Qur’an dalam keadaan tidak berwudhu. Pada ksempatan kali ini marilah kita mempelajari mengenai hukum orang yang membaca Al-Qur’an sementara dia dalam kondisi tidak berwudlu’, baik dibaca secara hafalan maupun dibaca dari mushaf?
Seseorang boleh membaca Al-Qur’an tanpa wudlu’ bila bacaannya secara hafalan sebab tidak ada yang mencegah Rasululloh membaca Al-Qur’an selain kondisi junub. Beliau pernah membaca Al-Qur’an dalam kondisi berwudlu’ dan tidak berwudlu’.
Sedangkan terkait dengan Mushhaf, maka tidak boleh bagi orang yang dalam kondisi berhadats untuk menyentuhnya, baik hadats kecil maupun hadats besar. Alloh Ta’ala berfirman, yang artinya: “Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.” (QS. Al-Waqi’ah: 79). Yakni orang-orang yang suci dari semua hadats, najis dan syirik.
Di dalam hadits Nabi Shalallaahu alaihi wasalam yang dimuat di dalam surat beliau kepada pegawainya yang bernama Amru bin Hizam, beliau menyebutkan, “Tidak boleh menyentuh Al-Qur’an kecuali orang yang dalam kondisi suci.”
Hal ini merupakan kesepakatan para Imam kaum Muslimin bahwa orang yang dalam kondisi berhadats kecil ataupun besar tidak boleh menyentuh Mushhaf kecuali ditutup dengan pelapis, seperti mushaf tersebut berada di dalam kotak atau kantong, atau dia menyentuhnya dilapisi baju atau lengan baju.

 Kumpulan Fatwa-Fatwa Syaikh Shalih Al-Fauzan, Dalam Kitab Tadabbur Al-Qur’an, hal. 44.

Sabtu, 07 November 2015

Anwarul Wilayat syiah,bukan perintah allah dan rasul

KENCING DAN TAHI IMAM ITU SUCI, MEMAKANNYA ADALAH JALAN MASUK SURGA!

Alhamdulillah, tabligh akbar dengan tema “Membongkar kedok syiah” telah berhasil diselenggarakan tanggal  31 -12 -2012  di masjid Jami’ Al-Umm Malang yang diikuti oleh lima ratus peserta; santri, mahasiswa, para ustadz dan umum serta pendengar 3 radio:

1. Radio al-Umm 102,5 FM malan
2. Radio muadz bin jabal Kendari
3. Radio Gema Madinah FM Martapura




Acara dimulai jam 9: 00 wib oleh Ustadz Dr. M. Nur Ihsan (pengajar Instiut Imam Syafi’I Jember) hingga jam 12:10, tentang aqidah ahlussunnah terhadap para sahabat Nabi -shalallahu alaihi wa salam-.
Ustadz Doktor M Nur Ihsan memaparkan secara detail dan rinci mengenai manhaj ahlussunnah yang berkatan tentang sahabat, pengertian, tingkatan, keutamaan, dan hak-hak mereka serta musuh-musuh mereka.
Kemudian dilanjutkan oleh Ustadz Abu Hamzah Agus Hasan Bashori Lc., M.Ag dari jam 13: 00 hingga ashar 15:00, karena materi sangat penting dan peserta sangat antusias maka kajian dilanjutkan setelah asar hingga pukul +17: 00 wib.
Yang menarik dari kajian kedua adalah karena bersifat factual dan kekinian dan keindonesiaan dilengkapi dengan audio visual.
Sebagai mukaddimah ustadz menegaskan bahwa Sebenarnya kalau orang tahu kesesatan syiah niscaya tidak banyak orang suni yg tertipu dan mau masuk ke dalam agama yg sangat menjijikkan. Apalagi bagi sunni Jatim setelah ada fatwa MUI Jatim dan pergub Jatim:
Diantara kekejian ajaran syiah itu adalah keyakinan bahwa kencing dan kotoran imam adalah suci, dan memiliki fadhilah yaitu siapa yang meminumnya maka akan masuk surga!!! Lalu ditanyangkan buktinya yaitu:
Kitab anwarul wilayah “makan kencing dan tahi para imam memasukkan ke surga dan menyelamatkan dari api neraka”

– أكل بول وغائط الأئمة يدخل الجنة وينجي من النار :
ليس في بول الأئمة وغائطهم استخباث ولا نتن ولا قذارة بل هما كالمسك الأذفر (الجيد)ØŒ بل من شرب بولهم وغائطهم ودمهم يحرم الله عليه النار واستوجب دخول الجنة) (أنوار الولاية للعلامة الحجة آية الله الآخوند ملا زين العابدين الكلبايكاني 1409هـ – ص 440 انظر ترجمته في  أعيان الشيعة – السيد محسن الأمين – ج 7 –

Kitab al-kafi-kulaini “Kentut para imam seperti minyak kesturi”

– فساء وضراط الأئمة كريح المسك :
قال أبو جعفر ” للإمام عشر علامات: يولد مطهرا مختونا وإذا وقع على الأرض وقع على راحته رافعا صوته بالشهادتين ولا يجنب، وتنام عينه ولا ينام قلبه، ولا يتثاءب ولا يتمطى ويرى من خلفه كما يرى من أمامه، ونجوه (فساؤه وضراطه وغائطه) كريح المسك (الكافي 1/319 كتاب الحجة – باب مواليد الأئمة)

Video berjudul فضيحة عالمية – شاهد أقذر فضيحة عرفتها البشرية
Silakan lihat di youtube




Tabarruk dengan kotoran imam yang dikumpulkan setahun, di acara asyura`
Suara orang syiah yang merasa bangga dengan minum dan makan kotoran imam!

Sampai Matipun Ku Ingat Kepadamu

Maya..... Dimana....... Kau Berada ........Hatiku Sudah ...... Rindu Ke....padamu........
Maya...... Jangan Kau Tinggalkan DirikuMaya ..... Sunyi Tanpa Kau Di Sisiku
Aku Tak Rela Berpindah TanganAku Tak Rela Putar HaluanKarena Aku Masih Menyayangimu
Sampai Matipun Ku Ingat KepadamuSampai Matipun Ku Ingat Kepadamu
Maya...... Jangan Kau Tinggalkan Diriku
Bila Saatnya Kau Datang LagiKu Mengharap Dirimu KembaliAku Tak Ingin Kau Pergi LagiTinggalkan Aku Sendiri......
Dalam Hatiku Hanya NamamuSetiap Saat Selalu Ku RinduWalau Ajalpun Datang MenungguKu Sabar dan Menantimu...
Sampai Matipun Ku Ingat KepadamuSampai Matipun Ku Ingat Kepadamu
Maya...... Jangan Kau Tinggalkan Diriku
Bila Saatnya Kau Datang LagiKu Mengharap Dirimu KembaliAku Tak Ingin Kau Pergi LagiTinggalkan Aku Sendiri......
Dalam Hatiku Hanya NamamuSetiap Saat Selalu Ku RinduWalau Ajalpun Datang MenungguKu Sabar dan Menantimu...
Sampai Matipun Ku Ingat KepadamuSampai Matipun Ku Ingat Kepadamu

kiss me

Menciumku keluar dari barley berjenggot
Malam, di samping hijau, rumput hijau
Ayunan, ayunan, ayunan langkah berputar
Anda memakai sepatu dan saya akan memakai gaun itu.

[Chorus]
Oh, menciumku di bawah senja susu
Membawa saya keluar di lantai terang bulan
Angkat tangan terbuka Anda
Memulai band dan membuat tarian kunang-kunang
Berkilau perak bulan
Jadi cium aku

Kiss me down oleh rumah pohon yang rusak
Ayunan saya pada ban menggantung
Membawa, membawa, membawa topi bunga Anda
Kami akan mengambil jejak ditandai pada peta ayahmu
 Kiss Me"


Kiss me out of the bearded barley
Nightly, beside the green, green grass
Swing, swing, swing the spinning step
You wear those shoes and I will wear that dress.

[Chorus:]
Oh, kiss me beneath the milky twilight
Lead me out on the moonlit floor
Lift your open hand
Strike up the band and make the fireflies dance
Silver moon's sparkling
So kiss me

Kiss me down by the broken tree house
Swing me upon its hanging tire
Bring, bring, bring your flowered hat
We'll take the trail marked on your father's map

There she goes

There she goes
There she goes again
Racing through my brain
And I just can't contain
This feeling that remains

There she goes
There she goes again
Pulsing through my veins
And I just can't contain
This feeling that remains

There she goes
There she goes again
Racing through my brain
And I just can't contain
This feeling that remains

There she goes
There she goes again
She calls my name,
Pulls my train
No one else could heal my pain
And I just can't contain
This feeling that remains

There she goes
There she goes again
Chasing down my lane
And I just can't contain
This feeling that remains

There she goes
There she goes
There she goes

MASKALNI (WAWELO)

Yudan danilli dani dani wawelo...
Yudani danilli dani dani wawelo...
Yudan danilli dani dani wawelo...
Ab ad’anni sya’iya umri wa ghannelo

Idza lis shartik ya ghairik tisma’ni wit tara’i
Laa tistikili hanila bil wi yudra i
Hadzal wafa wasshara hassa siyat tiba’i
Wawili galbi minattiba’i ayyawelo...

Daihat aleil sahwaik sakin fi lijbati
Ya zamla wa tharri galbi hayyatis hi ‘alaik
Akkil masya irtik hitlik inta syablani
Intal muhib illina ma yusahhi bib bibilo.

jangn sebut sahabat jika engkau tak pernah tau rumahnya


I'll be there as soon as I can But I'm busy mending broken pieces of the life I had before


Dia tidak pernah bisa sebagus Anda

You could be my unintended
Choice to live my life extended
You could be the one I'll always love
You could be the one who listens to my deepest inquisitions
You could be the one I'll always love

I'll be there as soon as I can
But I'm busy mending broken pieces of the life I had before

First there was the one who challenged
All my dreams and all my balance
She could never be as good as you

You could be my unintended
Choice to live my life extended
You should be the one I'll always love

I'll be there as soon as I can
But I'm busy mending broken pieces of the life I had before

I'll be there as soon as I can
But I'm busy mending broken pieces of the life I had before

Before you

 Anda bisa menjadi yang tidak diinginkan saya
Pilihan untuk hidup hidup saya diperpanjang
Anda bisa menjadi orang Aku akan selalu mencintaimu
Anda bisa menjadi orang yang mendengarkan inquisitions saya yang terdalam
Anda bisa menjadi orang Aku akan selalu mencintaimu

Aku akan ke sana secepat aku bisa
Tapi aku sibuk menambal pecahan kehidupan saya sebelumnya

Pertama ada orang yang menantang
Semua impian saya dan semua saldo saya
Dia tidak pernah bisa sebagus Anda

Anda bisa menjadi yang tidak diinginkan saya
Pilihan untuk hidup hidup saya diperpanjang
Anda harus menjadi orang Aku akan selalu mencintaimu

Aku akan ke sana secepat aku bisa
Tapi aku sibuk menambal pecahan kehidupan saya sebelumnya

Aku akan ke sana secepat aku bisa
Tapi aku sibuk menambal pecahan kehidupan saya sebelumnya

Sebelum Anda

And I can see the pain in your eyes Says everybody's changing And I don't know why


Anda akan hilang Memudar menjadi cahaya yang indah