Sebuah bom mobil yang meledak di luar sebuah rumah sakit swasta di Kabula telah menewaskan 12 orang dan melukai 105 orang lain termasuk anak-anak, menurut Departemen Afghanistan Kesehatan Masyarakat.
Tiga korban adalah kontraktor NATO sipil dan sembilan warga sipil Afghanistan, kata para pejabat.
Bom itu ditempatkan di sebuah sedan Toyota, seorang pejabat keamanan di lokasi kejadian mengatakan.
Ledakan kuat menghancurkan beberapa kendaraan, termasuk van sekolah dan sebuah truk pick-up lapis baja yang tersisa bengkok dan menghitam, dengan mobil lain terbakar.
Paramedis terbawa korban dengan tandu.
Al Jazeera Jennifer Glasse, melaporkan dari Kabul, mengatakan: Â "Target itu tampaknya sebuah kendaraan yang membawa kontraktor asing." Â
Dalam sebuah pernyataan, Taliban membantah itu di balik serangan itu dan tidak ada kelompok lain yang mengaku bertanggung jawab.
"Satu Tegas Dukungan dikontrak sipil tewas dalam serangan itu dan dua lainnya meninggal karena luka," kata Brian Tribus, juru bicara misi NATO yang dipimpin AS yang dikenal sebagai Tegas Dukungan.
Tribus tidak mengatakan apa kebangsaan yang tewas adalah.
Sumber-sumber keamanan mengatakan kontraktor bekerja untuk DynCorp International, yang menyediakan pelatihan, keamanan dan penerbangan pemeliharaan untuk misi NATO dan militer Afghanistan.
Peningkatan kekerasan
Pemboman telah meningkat di Kabul sejak Taliban dikonfirmasi pada bulan Juli bahwa pemimpinnya Mullah Omar telah meninggal dua tahun ago.Â
Sedikitnya empat orang tewas di di Kabul pada 10 Agustus, sementara puluhan warga sipil tewas dalam beberapa serangan bunuh diri seminggu sebelumnya.
Taliban sedang berjuang untuk menggulingkan pemerintah yang didukung asing, mengusir pasukan asing dari Afghanistan dan membawa interpretasi yang ketat dari hukum Islam.
Kekerasan telah menahan berharap pemimpin baru Mullah Mansour cepat akan kembali kelompok bersenjata ke meja perundingan.