Bukanlah orang asing itu mereka yang berpisah dari negeri mereka dan mengucapkan selamat tinggal sekarang
Tapi orang asing itu ialah mereka yang tetap serius di kala manusia di sekelilingnya asyik bermain-main
Dan tetap terbangun ketika manusia disekelilingnya asyik tidur dengan lenanya
Dan tetap mengikuti jalan lurus dikala manusia dalam kesesatannya tenggelam
tanpa arah
Tapi orang asing itu ialah mereka yang tetap serius di kala manusia di sekelilingnya asyik bermain-main
Dan tetap terbangun ketika manusia disekelilingnya asyik tidur dengan lenanya
Dan tetap mengikuti jalan lurus dikala manusia dalam kesesatannya tenggelam
tanpa arah
Dan betapa benarnya sebuah syair ketika dia berkata
Berkata kepadaku para sahabat, “Aku melihatmu sebagai orang asing”
Di antara orang banyak ini engkau tanpa teman dekat
Maka aku berkata, “Sekali-kali tidak! Bahkan orang banyak itulah yang asing, sedang aku berada di kehidupan dan inilah jalanku”
Inilah orang asing itu
Asing di sisi mereka yang hidup sia-sia di antara manusia
Tetapi disisi Rabb-nya, mereka berada di tempat yang mulia
Berkata kepadaku para sahabat, “Aku melihatmu sebagai orang asing”
Di antara orang banyak ini engkau tanpa teman dekat
Maka aku berkata, “Sekali-kali tidak! Bahkan orang banyak itulah yang asing, sedang aku berada di kehidupan dan inilah jalanku”
Inilah orang asing itu
Asing di sisi mereka yang hidup sia-sia di antara manusia
Tetapi disisi Rabb-nya, mereka berada di tempat yang mulia
SYAIR di atas adalah karya Syaikh Sa’ad Said Al Ghamidi. Beliau baru saja mengunjungi Indonesia dua pekan lalu. Atas undangan Yusuf Mansyur, beliau mewisuda ribuan orang yang menghafal Qur’an. Siapa Syaik Al Ghamidi?
Sa’ad Said Al Ghamidi seorang tokoh Ikhwanul Muslimin yang berasal dari Arab Saudi. Beliau dilahirkan pada tanggal 19 Mei tahun 1967 atau 1387 H di kota Dammam, Mantiqah Syarqiyah. Di seluruh dunia Islam, beliau dikenal sebagai seorang qari’ Al Qur’an. Rekaman murattalnya telah beredar di seantero dunia.
Dari pernikahannya Syaikh Al Ghamidi mempunyai tiga orang anak lelaki yaitu Mujahid, Salman, Abdul Aziz, dan dua putri lainnya.
Syaikh Al Ghamidi menyelesaikan pendidikan dasarnya di Dammam. Kemudian beliau melanjutkan pendidikannya dari Universitas Imam Muhammad bin Saud dari fakultas Ushuluddin. Beliau lulus dari Universitas ini pada tahun 1410 H.
Kemudian beliau mendalami bacaan Al Qur’an. Pada tahun 1990, beliau telah menghafal 30 Juz Al Quran. Bacaan Al Quran beliau sangat mudah dicirikan dengan lantunan suara yang sangat indah. Tahun 1415 dan tahun 1417 H, ia mendapat gelar Sarjana Muda dari sanad qira’ah diambil dari riwayat Hafsh ‘an Ashim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar