Tabuk, wilayah padang pasir dan pegunungan di barat laut Arab Saudi,
mengalami fenomena alam yang tidak biasa. ''Tabuk diguyur salju tahunan
sejak Selasa kemarin,'' tulis Arabnews.
Warga setempat langsung memanfaatkan momen langka itu dengan
berwisata ke pegunungan indah dan lokasi lainnya yang diselimuti salju.
Warga dari luar Tabuk juga tak mau kalah ingin menikmati momen salju
yang sangat jarang terjadi tersebut.
''Jalan-jalan, terutama menuju lokasi Gunung Allouz, dipenuhi oleh mobil-mobil,'' tulis Arabnews dalam tulisan beritanya 'It's snowing.. in Saudi Arabia!.
Sementara, petugas keamanan serta petugas lalu lintas dan kesehatan
bersiaga di sejumlah titik untuk mengatur arus 'turis dadakan' dan siap
memberikan pelayanan. Direktur Lalu lintas Tabuk, Brigadir Muhammad bin
Ali Al-Najjar, mengingatkan wisatawan berhati-hari dalam berkendaraan.
''Para pengemudi diharapkan mematuhi batas kecepatan dan
berkomunikasi dengan pihak berwenang untuk bantuan atau informasi,''
kata Muhammad. ''Petugas patroli siap mengatur lalu lintas dan
memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkannya.''
Sementara jubir Pertahanan Sipil di Tabuk, Brigadir Mamdouh Al-Enizi,
menyarankan penduduk setempat menghindari lembah. Mereka juga diminta
untuk tidak mendaki ke tempat-tempat tinggi yang diselimuti salju.
Jalan menuju gurun dan daerah pegunungan Tabuk penuh sesak dengan
mobil yang berasal dari kota-kota sekitar seperti Haql dan Bada.
Seorang pria berjalan di salju setelah badai salju di dekat padang pasir Tabuk, sekitar 1.500 km dari Riyadh, Rabu (9/1). (Reuters/Mohamed Alhwaity) |
Orang-orang bergembira bermain salju setelah badai salju di dekat padang pasir Tabuk, sekitar 1.500 km dari Riyadh, Rabu (9/1). (Reuters/Mohamed Alhwaity) |
Seorang pria berjalan di salju setelah badai salju di dekat padang pasir Tabuk, sekitar 1.500 km dari Riyadh, Rabu (9/1). (Reuters/Mohamed Alhwaity) |
Seorang pria memainkan bola salju setelah badai salju di dekat padang pasir Tabuk, sekitar 1.500 km dari Riyadh, Rabu (9/1). (Reuters/Mohamed Alhwaity) |
Sejumlah warga Arab Saudi mendatangi kawasan
Tabuk yang berjarak 1.500 km dari Riyadh untuk menyaksikan langsung
salju turun di sana.
|
Berbagai foto yang diunggah di jejaring sosial menampilkan salju
menyelimuti gurun tandus di Tabuk Arab Saudi menjadi topik perbincangan
di dunia maya.
Fenomena alam yang muncul di Tabuk menjadi tempat wisata baru bagi warga setempat dan dengan berpose dan mengabadikan kejadian langka itu.
Salju turun selama sepekan terakhir pekan di wilayah Tabuk bertempat di pegunungan almond yang berjarak 160 km dari kota Tabuk. Sementara di Kota Tabuk sendiri, salju sama sekali tidak dijumpai.
Kini, para kawula muda Saudi mempunyai tempat wisata baru untuk melewatkan liburan akhir pekan mereka. Foto yang mereka unggah menggambarkan mereka seperti berada disalah satu wilayah di Eropa.
Salah seorang pengunjung, Sa'id Al-Zahrani mengaku mendapat informasi ‘salju langka’ tersebut di jejaring sosial pada Kamis (3/1) malam dari kerabatnya yang berada di Taif. Awalnya ia mengaku tak percaya tentang foto yang dilihatnya. Jadi ia memutuskan untuk datang bersama keluarganya untuk membuktikan sendiri dengan datang ke lokasi, seperti dikisahkan alwatan.com (10/1).
"Sangat disayangkan anak kami tidak ikut pergi bersama kami. Tapi akhirnya cerita salju ini benar-benar terbukti. Yang terpenting adalah kami bisa menonton turunnya salju," ungkap Zahrani.
Fenomena alam yang muncul di Tabuk menjadi tempat wisata baru bagi warga setempat dan dengan berpose dan mengabadikan kejadian langka itu.
Salju turun selama sepekan terakhir pekan di wilayah Tabuk bertempat di pegunungan almond yang berjarak 160 km dari kota Tabuk. Sementara di Kota Tabuk sendiri, salju sama sekali tidak dijumpai.
Kini, para kawula muda Saudi mempunyai tempat wisata baru untuk melewatkan liburan akhir pekan mereka. Foto yang mereka unggah menggambarkan mereka seperti berada disalah satu wilayah di Eropa.
Salah seorang pengunjung, Sa'id Al-Zahrani mengaku mendapat informasi ‘salju langka’ tersebut di jejaring sosial pada Kamis (3/1) malam dari kerabatnya yang berada di Taif. Awalnya ia mengaku tak percaya tentang foto yang dilihatnya. Jadi ia memutuskan untuk datang bersama keluarganya untuk membuktikan sendiri dengan datang ke lokasi, seperti dikisahkan alwatan.com (10/1).
"Sangat disayangkan anak kami tidak ikut pergi bersama kami. Tapi akhirnya cerita salju ini benar-benar terbukti. Yang terpenting adalah kami bisa menonton turunnya salju," ungkap Zahrani.
Objek Wisata Baru di Saudi: Taman Salju!
Objek wisata baru di Tabuk, Arab Saudi yang dijuluki ‘Taman Putih’ oleh
warga setempat ternyata menjadi lahan ivestasi baru di sektor pariwisata
bagi sejumlah investor lokal. Lahan yang semula kosong melompong yang
membentang di padang pasir tandus tanpa kehidupan itu, kini telah
disulap oleh alam sebagai pemandangan cantik nan langka.
Banyaknya warga Saudi yang berkunjung ke pegunungan Halmound tersebut membuat beberapa investor setempat berkeinginan mengelola kawasan pegunungan bersalju itu untuk dikelola secara profesional. Namun, niat para investor tersebut masih menunggu-nunggu, apakah salju yang turun bersifat sesaat saja atau memang sudah permanen.
Rencana para investor tersebut sudah disampaikan kepada Gubernur Tabuk, Fahd bin Sultan bin Abdulaziz. Namun Fahd masih menimbang-nimbang usulan proyek besar untuk mengelola lahan pariwisata baru di wilayahnya. Pasalnya, dalam seperempat abad kepemerintahannya di Tabuk, baru kali ini fenomena alam itu muncul. Fahd tidak menginginkan proyek besar yang hanya tahan untuk sesaat saja. Seperti dilansir dari alriyadh.com (11/1).
Potensi wilayah Tabuk sebagai objek wisata baru sangat menggiurkan. Letaknya yang sangat strategis berada di barat laut Yordania dan Mesir, menjadi pintu gerbang bagi dunia Internasional untuk menyambut wisatawan yang lepas berkunjung dari piramida di Mesir atau petra di Yordania. Selain itu,wilayah Tabuk juga tak jauh dari pantai teluk Aqaba dan Laut Merah yang memiliki daya tarik wisata cukup tinggi.
Saat ini, Tabuk belum menampakkan perannya di dunia pariwisata. Salah satu icon yang menarik wisatawan ke Tabuk, baru resort Sharma yang berlokasi di tepi pantai Laut Merah. Resort tersebut dibangun di atas lahan seluas 200 ribu meter persegi di kawasan pantai Laut Merah. Namun jarak yang cukup jauh dari pusat kota Tabuk sejauh 130 km membuat proyek pertama dibidang Investasi dan Pariwisata di Tabuk itu kadang sepi pengunjung.
Banyaknya warga Saudi yang berkunjung ke pegunungan Halmound tersebut membuat beberapa investor setempat berkeinginan mengelola kawasan pegunungan bersalju itu untuk dikelola secara profesional. Namun, niat para investor tersebut masih menunggu-nunggu, apakah salju yang turun bersifat sesaat saja atau memang sudah permanen.
Rencana para investor tersebut sudah disampaikan kepada Gubernur Tabuk, Fahd bin Sultan bin Abdulaziz. Namun Fahd masih menimbang-nimbang usulan proyek besar untuk mengelola lahan pariwisata baru di wilayahnya. Pasalnya, dalam seperempat abad kepemerintahannya di Tabuk, baru kali ini fenomena alam itu muncul. Fahd tidak menginginkan proyek besar yang hanya tahan untuk sesaat saja. Seperti dilansir dari alriyadh.com (11/1).
Potensi wilayah Tabuk sebagai objek wisata baru sangat menggiurkan. Letaknya yang sangat strategis berada di barat laut Yordania dan Mesir, menjadi pintu gerbang bagi dunia Internasional untuk menyambut wisatawan yang lepas berkunjung dari piramida di Mesir atau petra di Yordania. Selain itu,wilayah Tabuk juga tak jauh dari pantai teluk Aqaba dan Laut Merah yang memiliki daya tarik wisata cukup tinggi.
Saat ini, Tabuk belum menampakkan perannya di dunia pariwisata. Salah satu icon yang menarik wisatawan ke Tabuk, baru resort Sharma yang berlokasi di tepi pantai Laut Merah. Resort tersebut dibangun di atas lahan seluas 200 ribu meter persegi di kawasan pantai Laut Merah. Namun jarak yang cukup jauh dari pusat kota Tabuk sejauh 130 km membuat proyek pertama dibidang Investasi dan Pariwisata di Tabuk itu kadang sepi pengunjung.
Komentar : Apakah datangnya Salju di Arab Saudi sebuah pertanda akhir yaman, sebagaimana hadits "Hari Akhir tidak akan datang kepada kita sampai dataran Arab sekali
lagi menjadi dataran berpadang rumput dan dipenuhi dengan
sungai-sungai." (HR. Muslim) -- ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar