Kamis, 24 Maret 2016

AIPAC MEMINTA AMERIKA MENAMBAHKAN PASUKAN MELINDUNGI ISRAEL

AIPAC MEMINTA AMERIKA MENAMBAHKAN
PASUKAN MELINDUNGI ISRAEL

Lobi Yahudi pendukung entitas penjajah Israel
di Amerika, AIPAC membagikan surat kepada anggota Kongres Amerika yang berisi detail ancaman keamanan yang dihadapi penjajah Israel serta kebutuhan penjajah ini terhadap bantuan keamanan menghadapi ancaman tersebut.

Sebelumnya,
terjadi perbedaan antara pemerintah presiden Amerika Barack Obama dan Israel terkait besaran tambahan bantuan tahunan Amerika. Pemerintah Obama menyetujui penambahan bantuan senilai 400 juta dolar, sementara Israel berharap tambahan besaran itu sebesar antara 1 hingga 2 milyar dolar setahun.

Kedua pihak di tahun 2007 meneken kesepakatan selama 10 tahun dimana Amerika akan memberikan bantuan kepada Israel senilai 30 milyar dolar atau 3 milyar setiap tahun dan kesepakatan itu berakhir pada 2018.

Negoisasi bilateral soal penambahan bantuan itu berlangsung sejak bulan November 2015 lalu usai pertemuan antara Obama dan Benjamin Netanyahu.

Israel penjajah sendiri meminta agar besaran bantuan tahunan Amerika sebesar 4 milyar dalam frame kesepakatan 10 tahun ke depan yang berakhir pada 2028.

Israel menyatakan, surat AIPAC kepada anggota Kongres Amerika itu berisi daftar ancaman yang dihadapi Israel.
paling utama ancaman Iran yang menurut mereka ancaman terbesar bagi eksistensi Israel.

Daftar ancaman lain adalah
Hezbollah di Libanin,
jamaah-jamaah Jihad di Sinai,
terowongan bawah tanah Hamas di Gaza,
rezim chaos di Irak, dan instabilitas di kawasan Arab terutama di Suriah.

Sementara daftar kebutuhan keamanan Israel mencakup senjata roket anti roket, tambahan kemampuan udara, termasuk jenis pesawat tempur baru, system pertahanan anti tank canggih, sarana teknologi baru untuk menentukan titik terowongan bawah tanah, dukungan senjata mariner, dan pengembangan perang elektronik.

Surat AIPAC itu menjelaskan, di tahun 2017 sudah dialokasikan sedikitnya 3,1 milyar dolar bantuan militer Amerika untuk Israel sesuai kesepakatan yang diteken 10 tahun lalu yang berakhir pada 2018 ini dan kini sedang dilakukan komunikasi untuk kesepakatan baru.

AIPAC mengklaim bahwa tuntutan itu didasarkan bahwa negara Israel adalah negara demokrasi satu-satunya yang stabil di timur tengah dan ada kerjasama bilateral dengan Amerika dalam bidang intelijen, kemanan dalam negeri dan pertahanan roket, anti terorisme, dan banyak lain.

Selain itu, Israel akan menggunakan sedikitnya 75% bantuan Amerika dalam membeli kebutuhannya dari Amerika juga. Dan ini akan mendukung bursa kerja di Amerika. 

Tidak ada komentar: