Jumat, 05 Februari 2016

letak Thabaristan,amol

  •  
    Thabaristan (Bahasa Persia dan bahasa Arab: طبرستان) adalah wilayah kuno bersejarah yang kini berada dalam wilayah Iran. Thabaristan berada di selatan pantai Laut Kaspia kira-kira di lokasi lereng utara dan selatan pegunungan Alborz dan di sebelah utara kota Ray yang merupakan kota besar pada masa lalu. Wilayahnya kurang lebih mencangkup sebagian provinsi-provinsi modern di Iran saat ini seperti Mazandaran, Jailan, Golestan, Semnan bagian utara, dan sebagian kecil wilayah Turkmenistan.
    Kota utamanya adalah Amol, yang pernah menjadi ibukota dari Tapuria pada abad ke-7 M, yang menjadi cikal bakal Thabaristan. Banyak daerahnya berupa pegunungan, banyak airnya, pepohonan yang rimbun, dan banyak buah-buahan[1] Di dataran rendahnya mereka bertani dan berternak.[2]
 
  • Amol (آمل) adalah sebuah kota di Iran dan juga pusat Provinsi Mazandaran.
    1. Tabaristan (dari Tengah Persia : Tapurstan.png , Tapurstān), juga dikenal sebagai Tapuria, adalah nama mantan wilayah bersejarah di pantai selatan Laut Kaspia kira-kira di lokasi lereng utara dan selatan dari berbagai Elburz di Iran . Daerah kira-kira sebanding dengan provinsi Iran modern Mazandaran , Gilan , Golestan , utara Semnan , dan sebagian kecil dari Turkmenistan .

      Isi

      Awal sejarah

      Lihat juga: Caspians
      The Amardians diyakini telah menjadi penghuni awal daerah mana modern Mazanderan dan Gilan berada. Pembentukan kerajaan besar awal tanggal kembali ke sekitar milenium pertama SM ketika Hyrcanian Raya didirikan dengan Sadracarta (suatu tempat dekat yang modern Sari ) sebagai ibukotanya. Sejauh yang begitu besar yang selama berabad-abad Laut Kaspia disebut Samudra Hyrcanian. dinasti pertama yang diketahui adalah Faratatians, yang memerintah beberapa abad sebelum Kristus. Selama munculnya Partia , banyak Amerdians dipaksa ke pengasingan ke lereng selatan Elburz pegunungan yang sekarang dikenal sebagai Varamin dan Garmsar , dan Tabaris (yang kemudian tinggal di suatu tempat antara hari ini Yaneh Sar ke utara dan Shahrud ke selatan) menggantikan mereka di wilayah tersebut.
      Selama dinasti Gushnaspian adat banyak orang mengadopsi kekristenan. Di 418 CE kalender Tapurian (mirip dengan Armenia dan Galeshi ) dirancang dan penggunaannya dilaksanakan. The Gashnaspians memerintah wilayah tersebut sampai 528 CE, ketika, setelah lama pertempuran, yang Sasania Raja Kavadh I mengalahkan raja Gashnaspian terakhir.

      Era abad pertengahan

      emas hidangan perak Tapuria, abad 7-8. Sebuah tradisi yang dimulai di bawah Sasanians dan dilanjutkan setelah Arab invasi. "Anuzhad" prasasti di naskah Pahlavi , di samping sosok berbaring. British Museum .
      Ketika Kekaisaran Sasania jatuh, Yazdegerd III memerintahkan Adhar Valash untuk menyerahkan kekuasaan ke spahbed Gil Gavbara di 645 CE, sementara barat dan selatan Gilan dan bagian lain dari domain Gil digabung dengan nama Tapuria. Dia kemudian memilih Amol sebagai ibukota Inggris Tapuria di 647 CE. Dinasti Gil dikenal sebagai Gavbareh di Gilan, dan sebagai Dabuyids di Tapuria timur.
      Tabaristan adalah salah satu bagian terakhir dari Persia jatuh ke Conquest Muslim , menjaga ketahanan hingga 761 (lih Khurshid dari Tabaristan ), ketika penguasa lokal menjadi pengikut dari Abassid kekhalifahan. [1] Bahkan setelah ini, Tabaristan sebagian besar tetap independen kontrol langsung dari kekhalifahan, dan menjalani berbagai perebutan kekuasaan dan pemberontakan. [2] [ halaman diperlukan ]
      Pada awal abad ke-9, misalnya, Zoroaster dengan nama Mazyar memberontak, mengambil kendali Tabaraistan dan menganiaya umat Islam di sana sebelum eksekusi utamanya di 839. Setelah pemberontakan ini, wilayah ini sebagian besar dikembalikan ke kendali dinasti Bavand , yang memerintah di sana sebagai pengikut dari berbagai kerajaan berturut-turut, termasuk Seljuk , Kwarezmshah , dan Mongol
      Daerah Tabaristan cepat memperoleh besar Syiah elemen, dan oleh 900, sebuah Zaidi Syiah kerajaan didirikan dengan Alavids . [3]
      Sementara Dabuyids berada di daerah dataran, yang Sokhrayans diatur daerah pegunungan. Vandad Hormozd memerintah wilayah selama sekitar 50 tahun sampai 1034 Masehi. Setelah 1125 CE, (tahun Maziar dibunuh oleh akal-akalan) peningkatan konversi ke Islam dicapai, bukan oleh khalifah Arab, tetapi dengan duta Imam.
      Mazandaranis dan Gilaks adalah salah satu kelompok pertama Iran untuk mengkonversi langsung ke Syiah.

      Era modern

      Tapuria tetap independen [ rujukan? ] Sampai 1596, ketika Shah Abbas I , Mazandarani di sisi ibunya, dimasukkan Mazandaran ke kerajaan Safawi, memaksa banyak orang Armenia, Circassians , Georgia , Kurdi dan Qajar Turki untuk menetap di Mazandaran. Pietro della Valle , yang mengunjungi sebuah kota dekat Pirouzcow di Mazandaran, mencatat bahwa perempuan Mazandarani tidak pernah memakai jilbab dan tidak ragu-ragu untuk berbicara dengan orang asing. Dia juga mencatat jumlah yang sangat besar Circassians dan Georgia di wilayah tersebut, dan bahwa ia tidak pernah bertemu orang dengan sebanyak kesopanan sebagai Mazandaranis .
      Hari ini, Persia yang tepat, Fars, Mazanderan di Laut Kaspia dan banyak negeri lain dari kerajaan ini adalah semua penuh penduduk Georgia dan Sirkasia. Sebagian besar dari mereka tetap Kristen sampai hari ini, tetapi dalam cara yang sangat kasar, karena mereka tidak memiliki imam atau menteri untuk cenderung mereka.
      Setelah periode Safawi, yang Qajars mulai kampanye selatan dari Mazandaran dengan Agha Mohammad Khan yang sudah dimasukkan Mazandaran ke kerajaannya di 1782. Pada 21 Maret 1782, Agha Mohammad Shah menyatakan Sari sebagai ibukota kekaisaran nya. Sari adalah situs perang lokal di tahun-tahun, yang menyebabkan pemindahan ibukota dari Sari ke Teheran dengan Fath Ali Shah .

      Referensi

    2. Seif, Asad. "Islam dan puisi di Iran" . Iran Chamber Society. Iran Chamber Society. Diperoleh 1 Maret 2011.
    3. Inostranzev, M. "Tabaristan" . IRAN PENGARUH MUSLIM SASTRA, BAGIAN saya. Proyek Gutenberg. Diperoleh 1 Maret 2011.
     
 
BANGSA ARAB SEBELUM DAN SETELAH ISLAM DATANG
Kita sebagai umat yang beragama islam sudah sepantasnya mengetahui di mana islam dilahirkan atau bahkan asal usul Negara tersebut, baik dari segi kondisi geografi, kondisi bangsa, politik, sosial kemasyarakatan apalagi tentang keagamaan masyaraktnya sebelum islam lahir di negra tersebut. Kalau di lihat dari pengertian islam sendiri, secara etimology islam berasal dari bahasa arab, jadi bisa di prediksikan kalau islam lahir di Negara Arab, selain itu,perlu kita ketahui juga bagaimana keadaan Negara tersebut sebelum islam datang.
Menurut penelitian para ahli sejarawan, diantaranya adalah Noeldeke dengan pendapatnya tentang lafadz Arab yang mempunyai kesamaan arti dengan Arabia yaitu padang pasir. Selain itu ada juga yang mempelajari kata arab yang artinya wilayah yang terletak di padang pasir jazirah arab atau di tujukkan pada orang-orang dusun yang terambil dari kata “A’robun”, pendapat ini di ungkapkapkan oleh Heredotes dan para sejarawan yang hidup semasanya.
Ternyata banyak juga yang memperdebatkan asal usul bangsa smith, bahwa bangsa smith berasal dari afrika, negeri arab, atu dari jazirah Mesopotamia, syam (Nejed). ada juga yang mengatakan dari sungai euphrat, neger tetapi sebagian dari sejarawan modern banyak yang tidak lagi membahasnya. Negeri Arab secara geografis terletak di  barat daya Asia. Kemudain berdasarkan kondisi alam para ahli geografi arab membagi nya ke dalam lima wilayah, yaitu tihamah, hijaz, nejed, yaman dan al-arudh.
Dari kondisi politik nya, Masyarakakt Arab jahili tidak adanya kesatuan politik, jika ada tindak pelanggaran maka mereka sendiri yang akan menyelesaikan nya, baik itu dengan balasan langsung atau dengan diyat, sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Mereka juga mayoritasnya tidak mengenal tulisan. Bisa dikatakan karena faktor inilah sejarah bangsa arab kuno hamper tidak di kenal sama sekali. Para sejarawan membagi bangsa arab pada dua bagian besar yaitu Arab Al Baidah dan Arab Al Baqiyah. Bangsa Arab juga melahirakan beberapa kerajaan ada juga Kabilah yang tidak harus tunduk pada raja.
Sebelum islam datang, mayoritas bangsa arab adalah penganut agama watsani ( penyembah berhala), diantara berhala-berhala yang dituhankan adalah Al lata, Al uzza dll. Karena karakter cerdasnya sebagian masyarakat arab meningkatkan keyakinan dengan berinteraksi bersama orang- orang yahudi dan nasrani. Sehingga pemikiran dan ajaran agama Nasrani, Yahudi dan Zaroaster telah meratakan jalan bagi lahirnya reformis yang dinanti, yaitu nabi Muhammad SAW.
Rosululloh SAW terlahir dari bangsa Quraisy, keluarga yang terhormat dari segi non materi, beliau lahir pada hari senin, 9 Robi’ul Awal tahun Gajah karena bertepatan dengan datangnya tentara bergajah, bertepatan dengan 20 April 571 M. Semasa masih dalam  kandungan ibunya ( Siti Aminah), beliau sudah di tinggal ayahnya (Abdulloh), sehingga kakeknyalah yang bertanggungjawab mengasuhnya dan pada usia 6 th, ibunya meninggal dunia dan beliau disusui oleh Halimah. Rosululloh tumbuh dengan akhlak yang mulia, dengan demikian setiap orang yang mengenalnya akn jatuh hati dan mamuji sifatnya. Dengan akhlaknya pula yang mengantarkan ia diusianya yang ke 25 th menikah dengan Siti Khodijah wanita kaya raya yang berusia 40 th, Siti Khodijah juga merupakan orang yang pertama masuk islam di kalangan permpuan.
            Pada usia 35 th, beliau mendapat gelar Al-Amin (orang terpercaya) dari masyarakat Quraisy yang pada waktu itu mereka sedang merenovasi ka’bah dan mereka meminta agar beliau lah yang meletakkannya, namu karena sifatnya yang adil, beliau meletakkan batu itu secara bersama-sama dengan menggunakan sorbannya.
            Rosululloh tidak pernah terpancing untuk masuk agama selain Alloh, untuk menghindari berbagai pancingan, beliau selalu mengasingkan dirinya ke Gua Hira yang terletak di gunung Jabal, tidak lain untuk beribadah dan memikirkan tentang penciptaan Alloh SWT. Hingga sampailah beliau diangkat oleh Alloh menjadi Rosul-Nya di usianya yang ke 40 th, di tempat itu (Gua Hira)beliau menerima wahyu pertama yaitu surat Al’alaq, maliakat menyuruh dan mengajarinya membaca hingga beliau bisa membacanya. Yang sampai sekarang sering di peringati umat islam dengan sebutan Nuzulul Quran yang bertepatan pada tg 17 romadlon. Kejadian ini membuat beliau merasa takut, tapi beberapa hari kemudian keadaan kembali normal dan beliau kembali melakukan kebiasaannya pergi ke Gua Hira, hingga suatu saat, beliau mendengan suara dari langit yang tak lain adalah malaikat jibrir yang mondar-mandir anatara langit dan bumi dan terjadi selama beberapa hari. Rosululloh SAW segera pulang, sesampainya di rumah, beliau meminta siti Khodijah untruk menyelimutinya, hingga turnlah firman Alloh Q.S Almuddastir ayat 1-7. Dan ayat ini merupakn perintah pertama untuk berdakwah. Orang-orang yang pertama menerima ajaran yang dibawanya disebut As-Sabiqunal Awwalun adalah mereka yang mempunyai hubungan sangat dekat, seperti istrinya, Ali Bin Abu Tholib dan Zaid Bin Haristah seorang hamba sahaya miliknya. Rosululloh terus berusaha mengenalkan ajarannya, sehingga tidak sedikit dari kalangan tokoh Quraisy yang menerina dakwahnya yaitu orang-orang yang menjadi  sahabat beliau. Kemudian orang-orang fakir dan orang –orang lemah lainnya. Pada fase ini beliau berdakwah secara perorangan selama tiga tahun.
            Kemudian turunlah firman Alloh SWT Q.S Alhijr ayat 94-95 supaya rosululloh berdakwah dengan terang-terangan. Dengan segera beliau menyusun rencana dengan mengundang anak cucu Abdul Mutholib yang telah dipersiapkan oleh Ali Bin Abu Thollib. Setelah beliau berada di atas bukit  Safa yang berada di pusat kota makkah dan bersabda :” Bagaimana pendapat kalian jika ku kabarkan bahwa pasukan musuh berkuda berada di balik bukit-bukit yang mengelilingi kita dan hendak menyerang kalian, pakah kalian akan membenarkanku? Secara spontan mereka membenarkannya dengan alasan bahwa beliau adalah orang yang tidak pernah berdusta. Kemudian beliau berkata lagi :” sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan bagi kalian sebelum menghadapi adzab yang keras, segeralah Abu Lahab menentangnya. Maka turunlah firman Alloh Q.S Allahab ayat 1-5.tak hanya dakwahnya yang secara terang-terangan namun perlawanan yang di berikan kaum Quraisy juga terang-terangan. Mereka juga tidak segan menyiksa orang-orang yang telah masuk islam. Tetapi penyiksaan dan penghinaan yang diterima kaum muslimin tidak menyurutkan beliau untuk terus berdakwah. disamping itu juga beliau mendapat perlindungan dari pamannya yang tidak lain seorang sesepuh dikalangan kaum Quraisy, karena kecintaan terhadap beliau begitu besar, maka dengan terang-terngan Abu Tholib bersungguh-sungguh dalam melindungi Rosululloh.
            Sesuai dengan berjalannya waktu semakin kuat rosululloh menyampaikan kebenaran semakin besar pula siksaan dan hinaan terhadap kaum muslimin, maka Rosululloh menyuruh kaumnya untuk mencari perlindungan. Tempat-tempat yang menjadi pertimbangan diantaranya, Hirah, Syam, dan Habsy. Setelah mempertimbangkannya dengan matang, maka Rosululloh menjatuhkan pilihannya ke  Negeri Habsy, mengingat rajanya yang bernama Negus adalah raja yang adil dan toleran. Tercatat bahwa yang berhijrah yaitu 83 laki-laki dan 19 perempuan.
            Kaum kafir Quraisy yang tidak suka dengan ajaran yang dibawanya semakin menjadi-jadi menghina dan menyiksa Rosululloh setelah pamannya wafat disusul dengan wafatnya Siti Khodijah yang selama ini mereka menjadi pelindungnya, sehingga bermbahlah kesedihan beliau. Untk mencari perlindungan seraya menyeru penduduknya berangkatlah beliau ke kota tha’if, namun seruannya tidak disambut samasekali, akhirnya beliau kembali lagi. Alloh tidak akan membiarkan manusia pilihannya berlarut dalam kesedihan, sehingga ditengah dukacitanya, beliau di israkan dari Mesjidil Haram ke Masjidil Aqsho di baitul maqdis, kemudian di mi’rajkan ketujuh lapis  langit, seperti yang difirmankan Alloh SWT dalam Q.S Alisra ayat 1dan Pada malam itu juga beliau menerima perintah sholat yang lima waktu.
            Tiga tahun dari wafatnya Siti Khodijah, berhijrahlah beliau  ke Yastrib, beliau disambut hangat oleh penduduk Yastrib yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj dan kedua suku ini juga merupakan sekelompok orang arab dar kabilah arab selatan. Rosululloh mendapatkan kemudahan dalam menyampaikan misi nya karena berbagai faktor, salah satu diantaranya karena ajaran yang dibawa nabi menyerupai dengan yang dikemukakan dan dijanjikan oleh orang yahudi yang memuat tentang wahyu, keesaan Alloh, adanya hari akhir, surga dan neraka. Pada musim haji Rosululloh pergi ke ‘Aqobah untuk menemui orang-orang khazraj yang hendak berhajji, mereka menerima apa yang disampaikan oleh beliau, sepulang ketempatnya mereka menyebarkan lagi apa yang disampaikan ole Rosululloh. Ketika musim hajji berikutnya terjadilah sumpah setia bahwa rosululloh diminta untuk menjadi nabi dan peminpin bagi mereka, sumpah setia ini antara Rosululloh dengan kaum khazraj. Berita ini tersebar sampai kepada kaum musyrikin dan mereka bersepakat untuk membunuh beliau, atas pertolongan Alloh, beliau berhijrah dengan ditemani Abu Bakar ke Madinah. Dengan berbagai strategi dan perjungan beliau dan Abu Bakar juga Ali, sampailah mereka di Madinah yang disambut dengan suka cita oleh penduduknya.
            Atas kesuksesan yang diraihnya dalam menyebarkan agama islam dikalngan  penduduk Madinah yang terdiri dari tiga kelompok yaitu Kaum Muhajjirin (asli makkah), Anshor (asli  Madinah) dan kaum yahudi yang kemudian terusir, telah menjadikan sistem politik yang berdasarkan aturan agama dalam sistem pemerintahannya, beliau juga membangun mesjid yang pertama kalinya di Madinah yang mana beliau dimakamkan di sana, yang sampai sekarang dikenal dengan nama Mesjid Nabawi.
            Berdasarkan perintah Alloh dalam firman-Nya Q.S Attaubah Ayat 36, kaum muslimin telah diizinkan berperang di jalan Alloh (jihad) untuk membela diri mereka dari berbagai siksaan kaum Quraisy, sehingga melalui firman-Nya dalam Q.S Annisa ayat 15, 16, 74 dan 104. Alloh telah menjajikan kemenangan kepada kaum muslimin di dunia dan nikmat di akhirat. Dengan ini kaum muslimin bisa terus termotivasi.
            Oleh karena itu dengan kesungguhan mereka dalam berjihad, mereka selalu mendapatkan kemenangan dalm berperang kecuali perang uhud.
            Sungguh  luar biasa perjuangan Rosululloh dalam menegakkan agama Alloh SWT, sampai tibalah waktunya beliau menghadap Alloh di usianya yang 63 th, pada hari senin 13 Robiul Awal 11 H (8 Juni 632 M), buakan emas, bukan harta dan bukan pula dunia yang diwariskan untuk umatnya, melainkan agama dan ilmu yang akan menyelamatkan umatnya di dunia dan di akhirat, dan abadilah hingga sekarang ilmu dan suri tauladannya.
            Sebelum beliau wafat, beliau mengirim surat untuk para raja, diantaranya  kepada Heraclius, Muqauqis, Negus dan kepada Kisra, isi dari  surat itu tidak lain menyeru para raja untuk mmasuk islam sehinnga islam dapat tersebar lebih luas di tengan rakyat-rakyatnya, meskipun pada akhirnya mereka menolak isi surat itu dengan baik-baik.
            Sebagaimana para sejarawan  yang mengingkari keabsahan Nabi Muhammad sebagai utusan Alloh untuk menjadikan Islam sebagai agama seluruh umat manusia diantaranya William Muir dan Le Mains namun pernyataan-pernyataan tersebut di tentang oleh sejarawan yang betul-betul memahami dengan menukil beberapa dalil dari Al-Quran.
            Pada periode sebelum Nabi hijrah, di dalam Al-Quran, bahwa kaum musyrikin makkah adalah induk  dari berbagai permasalahan agama. Kemudian periode  di Madinah, kedudukan Al-Quran bagi Rosululloh sendiri merupakan peta dalam berdialog dengan orang-orang yahudi, dan sebagai sumber rujukan dalam memutuskan suatu perkara.
            Seperti halnya kasus permasalahan dalam pengalihan arah kiblat yang mana dijadikan kesempatan berharga oleh kaum yahudi untuk memecah belahkan kaum muslimin, tetapi dengan pertolongan Alloh melalui firmannya salah satu diantaranya Q.S Albaqoroh ayat 144 – 145, Q.S Ali ‘imran ayat 103, Rosululloh dapat menyelesaikannya.
            Berbeda dengan bangsa Arab yang tidak mempunyai UU seperti yang kita kenal, berbagai perselisihan akan selalu di kembalikan kepada para pemimpin mereka, kemudian setelah islam datang tidak lain dan tidak bukan Al-Quran maerupakan pedoman umat muslim, maka berbagi sistem kehidupanpun menjadi teratur, dengan disyariatkan nya mendirikan berbagai bentuk dan jenis Ibadah seperti sholat, Puasa, zakat, berhaji dan percaya terhadap Qodlo dan Qodar-Nya adalah untuk mengarahkan kaum muslimin kepada kebaikan baik di dunia maupun di akhirat.
            Islam juga telah meletakkan asas-asas dan berbagai prinsip umum dalam mengatur sistem muamalat diantara masyarakat kaum muslimin seperti tentang jual beli, riba, sanksi (hukuman), nikah, janji dan kesepakatan. Bahkan islam meperlakukan adil antara kaum hawa dan adam, meskipun sebagian para sosiologi beranggapan bahwa dalam islam banyak hak kaum hawa yang terampas dan di nikmati oleh kaum laki-laki. Secara logikanya, jika kita teliti dan peka terhadap kehidupan maka anggapan itu sama sekali tidak benar. Seperti para pakar diri kalangan eropa, dahulu mereka mencemooohkan garis yang di tempuh islam dalam hal ini yaitu thalak dan sekarang mereka mengakuinya dalam UU mereka.
            Kepemimpinan kaum muslimin sepeninggal Rosululloh ditentukan berdasarkan hasil musyawarah di antara mereka sendiri, kepimimpinan ini   di pegang oleh sahabat  beliau  sendiri dan disebut dengan “Al-Khulafa Ar-rosyidun”.
            Sahabat yang pertama menempati kedudukan dalam mengganti kepemimpinan Rosululloh dalam menyebarkan islam - bukan berarti mengganti posisi beliau sebagai nabi – yaitu Abu Bakar Asshidiq dengan nama aslinya Abdulloh bin ‘Utsman bin ‘Amir merupakan sahabat setia dari kecil yang selalu ada bersama beliau laksana baying-bayang yang tak pernah terpisah dari wujud aslinya, dan dialah yang pertama masuk islam dari kalangan kaum laki-laki, Kholifah ini terkenal dengan sifatnya yang dermawan, kesatria dan berpendirian teguh.  Bai’at yang terjadi  pada Abu Bakar di sebut dengan Bai’at Al Kahshshah, karena hanya dilakukan oleh sekelompok kecil  dari kaum muslimin (mereka yang hadir di Assaqifah).
            Sepeninggal Abu Bakar kepemimpinan ini di pegang oleh Umar bin khothob berdasarkan pilihan Abu Bakar sendiri sebelum ia wafat, Umar terkenal dengan wataknya yang tegas dan pemberani namun berhati lembut, hal ini bisa dilihat ketika ia mendatangi nabi dengan pedang terhunus untuk mengutarakan niatnya masuk islam, bahkan dia mendapat panggilan dari Rosululloh saat melihat karakternya yang tegas, dengan sebutan Abu Hafash.
            Pada masa kekholifahan Abu Bakar dan Umar bin Khothab, mereka berhasil menaklukan beberapa Negara dinataranya Syam, Persia,Iraq, Palestina dan Mesir. Penaklukan ini di lakukan oleh bangsa arab tidak lain untuk menguasai kekuasaan yang dimiliki oleh mereka yang mana keadaan bangsa-bangsa pada waktu itu sedang dalam keadaan tidak stabil, sehingga menjadi kesempatan bangsa arab yang beragama islam untuk menaklukan bangsa mereka dan menyebarkan ajaran islam. Dampak dari penaklukan tersbut, salah satu nya, bertambahnya kekuasaan islam, dan menjadikan masyarakat tersebut, hidup aman dan sejahtera, meskipun diantara mereka ada yang masih menganut agama lamanya.
            Setelah Umar wafat, kehkolifahan ini di jabat oleh Utsman bin Affan bin Abu Al’Ash, yang difilih berdasarkan pilihan anggota tim, iaterkenal sebagai yang pandai menjaga kehormatan nya, pemalu dan budiman, dia selalu puasa sepanjang tahun, kecuali pada hari yang di makruhkan. Ia juga  merupakan duta Rosululloh SAW dan masuk islam melalui Abu Bakar dan menikah dengan Ruqoyyah-putri Rosululloh. Kholifah  Utsman berhasil menaklukan beberapa wilayah salah satu diantarannya yaitu Tabaristan.
            Keholifahan setelah Utsman wafat di pegang oleh Ali bin Abu Thalib dia adalah keponakan Rosululloh sekaligus menantunya. Ia sempat di hadapkan pada berbagai masalah yang berasal dari pegkhianatan para sahabatnya, selain itu kekuasaan mesir jatuh kepada Mu’awiyyah dan ia mengaku-ngaku sebagai kholifah hal ini pula yang mengantarkan Ali wafat karena terbunuh, dengan wafatnya Ali bin Abu Tholib berakhirlah masa pemerintahan Khulafa’ Arrasyidin.

Tidak ada komentar: