Kamis, 18 Februari 2016

Festival Urs peringati kematian ulama sufi India

Sekitar 70 ribu ulama di India menandatangani fatwa yang menyatakan ISIS dan kelompok teror lainnya sesat, dan menyebut bahwa mereka "bukan organisasi Islam". Sementara itu, sekitar 1,5 juta muslim India turut menandatangani petisi melawan serangan teroris.

Penggalangan suara tersebut dilakukan pada Festival Urs, sebuah perhelatan untuk memperingati kematian ulama sufi India, Moinuddin Chishti, yang digelar setiap tahun di kota Ajmer, sebelah barat laut Rajasthan.


Sejak Minggu, saat Festival Urs dimulai, anggota dargah Aaala Hazrat telah menyebarkan formulir petisi kepada umat untuk bersikap melawan terorisme." Mufti Mohammed Saleem Noori, salah satu ulama yang menandatangani fatwa, menuturkan kepada Times of India.

"Hampir 1,5 juta muslim ikut protes. Sekitar 70 ribu ulama dari seluruh dunia yang mengikuti acara ini meloloskan fatwa."

Dilansir Independent pada Jumat (11/12), Noori juga menyerukan kepada seluruh media agar tidak lagi menyebut kelompok teroris, seperti ISIS, Taliban, dan al-Qaidah sebagai "Islam".

Menurut Hazrat Subhan Raza Khan, ulama lain yang turut berpartisipasi, keputusan tersebut dibuat menyusul tragedi Paris pada Oktober lalu guna menyebarkan pesan bahwa umat Islam mengecam ekstremisme atas nama Islam.

"Dalam al-Quran, tertulis bahwa membunuh orang yang tidak bersalah itu sama saja membunuh seluruh umat manusia," kata ulama lainnya di Ajmer, Mohammed Ehsan Raza Khan, mengamininya dengan merujuk pada surat al-Maidah ayat 32.

Mereka juga mengecam serangan yang dilancarkan negara-negara NATO untuk menumpas ISIS di Suriah, lantaran perempuan dan anak-anak turut jadi korbannya. Bagi para ulama ini, Barat mestinya fokus mengakhiri terorisme tanpa merenggut nyawa warga sipil

Tidak ada komentar: