Selasa, 09 Februari 2016

karyawan Muslim di paksa pakai topi santa dipusat belanjan

Menjelang perayaan Natal, media sosial diramaikan dengan kontroversi tentang kewajiban menggunakan topi Santa yang diduga dilakukan sejumlah pusat perbelanjaan terhadap karyawan Muslim.
Kontroversi ini mulai ramai dibicarakan pertengahan Desember lalu dan selama dua pekan terakhir sudah ada lebih dari 9.000 kicauan di Twitter. Salah satu pengguna yang aktif menyuarakan pendapatnya adalah anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Fahira Fahmi Idris.
Kepada BBC Indonesia, Fahira mengatakan bahwa dia menerima ratusan keluhan melalui surat elektronik dan SMS dari berbagai daerah.
"Mereka melaporkan bahwa masih ada perusahaan yang mengharuskan semua karyawannya untuk mengenakan atribut Natal yang jika dilanggar akan dikenakan sanksi. Saya khawatir hak karyawan Muslim yang tidak bersedia mengenakan atribut Natal. Hak mereka yang saya perjuangkan," jelasnya

Tidak ada komentar: