Selasa, 09 Februari 2016

hijab dilarang di Bosnia semasa masih menjadi bagian dari Yugoslavia

Sekitar 2.000 perempuan Bosnia melancarkan protes menentang larangan penggunaan jilbab serta simbol agama di pengadilan dan lembaga peradilan lain.
Larangan itu meliputi berbagai simbol keagamaan, namun hijab disebut secara khusus.
Kaum perempuan itu berunjuk rasa sekitar sejam, di ibukota, Sarajevo.
Penggunaan hijab dilarang semasa Bosnia masih menjadi bagian dari Yugoslavia hingga tahun 1992, saat kemerdekaan Bosnia-Hersegovina diumumkan..
Mahkamah Yudisial menjatuhkan putusan untuk melarang segala bentuk 'tanda keagamaan" di lembaga-lembaga peradilan.
dalam unjuk rasa itu, sebagian perempuan membentang poster bertuliskan 'hijab adalah hak saya.'
Koordinator aksi, Samira Zunic Velagic mengatakan, larangan itu merupakan 'serangan serius terhadap kehormatan, kepribadian dan jati diri Muslim," serta membatasi hak kaum perempuan Muslim untuk bekerja.
Larangan juga ditentang oleh para pemimpin organisasi politik dan keagamaan Islam.
DI Bosnia-Hersegovina, Muslim merupakan mayoritas dengan sekitar 40% pemeluk di antara 3,8 juta penduduknya. Sebagian lain umumnya memeluk Katolik atau Kristen Ortodoks

Tidak ada komentar: