Selasa, 09 Februari 2016

Guna Lindungi Warga, Pejuang Oposisi Mundur dari Tiga Desa di Aleppo

Aleppo – Pasukan pejuang oposisi Suriah terpaksa kembali menarik diri dari tiga desa di wilayah Aleppo. Hal itu dilakukan agar pasukan Assad dan sekutunya tidak lagi memborbardir wilayah Aleppo sebagaimana keinginan warga.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, oposisi meninggalkan desa Aqlamiyah, Deir Jamal dan Mareanar pada hari Ahad (07/02).
Keputusan ini akhirnya membuat pasukan Kurdi (YPG) masuk untuk menguasai tiga wilayah tersebut. Dalam beberapa hari terakhir, pejuang oposisi Suriah memang mengalami kemunduran setelah mereka menarik diri dari tiga kota yang berdekatan dengan wilayah Kurdi.
Kepala Obversatorium HAM, Rami Abdel Rahman membeberkan pada Senin (08/02), setelah beberapa bentrokan antara oposisi dan YPG, warga meminta oposisi di beberapa desa untuk menyerahkan kontrol ke Kurdi sehingga pesawat-pesawat tempur Rusia tidak akan menargetkan rumah-rumah mereka.
Sejak September, angkatan udara Rusia telah melakukan serangan terhadap kelompok pejuang yang membela rakyat Suriah dari kekejaman Rezim Assad. Kampanye udara yang telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir di provinsi Aleppo, memungkinkan rezim dan pasukan sekutu membuat keuntungan yang signifikan, sementara memaksa puluhan ribu warga Suriah melarikan diri ke perbatasan Turki.
Selain itu, pasukan Assad juga tengah mati-matian menggempur para pejuang oposisi di wilayah Tal Rifaat dan Azaz yang merupakan pintu masuk para pejuang dan persenjataan oposisi Suriah.
“Pasukan Rezim maju ke arah utara untuk merebut kendali Tal Rifaat, kemudian Azaz, dalam upaya untuk mencapai perbatasan Turki dan untuk menghentikan pejuang dan senjata memasuki Suriah,” bebernya.
Meski demikian, Kota Aleppo kini masih dikuasai oleh sejumlah pasukan oposisi di wilayah timur dan pasukan rezim Assad dan sekutunya di wilayah barat. Para pejuang oposisi dikabarkan hanya mengendalikan satu rute dari lingkungan kota Aleppo, walaupun secara beruntun jet-jet Rusia terus membombardir wilayah strategis ini.

Tidak ada komentar: