Bagaimana sejarah berdirinya dinasti
umayyah I ? Tahun berapa ?
Jawab :
Sejarah berdirinya Daulah Umayyah berasal dari nama Umayyah Ibn âAbdi
Syams Ibn âAbdi Manaf, yaitu salah seorang dari pemimpin kabilah
Quraisy pada zaman jahiliyah. Bani Umayyah baru masuk agama Islam
setelah mereka tidak menemukan jalan lain selain memasukinya, yaitu
ketika Nabi Muhammad berserta beribu-ribu pengikutnya yang benar-benar
percaya terhadap kerasulan dan kepemimpinan yang menyerbu masuk ke dalam
kota Makkah. Memasuki tahun ke 40 H/660 M, banyak sekali pertikaian
politik dikalangan ummat Islam, puncaknya adalah ketika terbunuhnya
Khalifah Ali bin Abi Thalib oleh Ibnu Muljam. Setelah khalifah terbunuh,
kaum muslimin diwilayah Iraq mengangkat al-Hasan putra tertua Ali
sebagai khalifah yang sah. Sementara itu Muâawiyah sebagi gubernur
propinsi Suriah (Damaskus) juga menobatkan dirinya sebagai Khalifah.
Namun karena Hasan ternyata lemah sementara Muâawiyah bin Abi Sufyan
bertambah kuat, maka Hasan bin Ali menyerahkan pemerintahannya kepada
muâawiyyah bin abi sufyan. Mu'awiyah dan keluarga keturunan Bani
Umayyah memeluk Islam pada saat terjadi penaklukan kota Makkah. Nabi
pernah mengangkatnya sebagai sekretaris pribadi dan Nabi berkenan
menikahi saudaranya yang perempuan yang bernama Umi Habibah. Karier
politik Mu'awiyah mulai meningkat pada masa pemerintahan Umar Ibn
Khattab. Setelah kematian Yazid Ibn Abu Sufyan pada peperangan Yarmuk,
Mu'awiyah diangkat menjadi kepala di sebuah kota di Syriah, karena
keberhasilan kepemimpinannya. Tidak lama kemudian dia diangkat menjadi
gubernur Syria oleh khalifah Umar. Mu'awiyah selama menjabat sebagai
gubernur Syria, giat melancarkan perluasan wilayah kekuasaan Islam
sampai perbatasan wilayah kekuasaan Bizantine.Pada masa pemerintahan
khalifah Ali Ibn Abu Thalib, Mu'awiyah terlibat konflik dengan khalifah
Ali untuk mempertahankan kedudukannya sebagai gubernur Syria.
Sejak saat itu Mu'awiyah mulai berambisi untuk menjadi khalifah dengan
mendirikan dinasti Umayyah. Setelah menurunkan Hasan Ibn Ali, Mu'awiyah
menjadi penguasa seluruh imperium Islam,dan menaklukan Afrika Utara
merupakan peristiwa penting dan bersejarah selama masa kekuasaannya.
2. Dimanakah pusat pemerintahan dinasti Umayyah I ?
Jawab :
Mu`awiyah mendirikan Daulah Umayyah pada tahun 41 H di Damaskus, dengan
berdirinya pusat pemerintahan Islam yang baru tersebut berarti
bergeserlah pusat pemerintahan Islam dari Madinah ke Damascus.
Perpindahan ibu kota tersebut terjadi melalui proses yang panjang
didukung oleh strategi politik yang dibangun oleh Mu`awiyah.
3. Sebutkan nama-nama penguasa dinasti umayyah I ?
Jawab :
a. Muawiyah bin Abu Sufyan ( Muawiyah I ) 661-680 M
b. Yazid bin Muawiyah ( Yazid II ) 680-683 M
c. Muawiyah bin Yazid 683-684 M
d. Marwan bin Hakam (Marwan I) 684-685 M
e. Abdul Malik bin Marwan               Â
   685-705 M
f. Al Walid bin Abdul Malik ( Al Walid II ) 705-715 M
g. Sulaiman bin Abdul Malik 715-717 M
h. Umar bin Abdul Aziz ( Umar II ) 717-720 M
i. Yazid bin Abdul Malik ( Yazid II ) 720-724 MÂ Â Â Â Â Â Â Â
           Â
j. Hisyam bin Abdul Malik               Â
    724-743 M
k. Al-Walid bi Yazid ( Al Walid II ) 743-744 M
l. Yazid bin al Walid ( Yazid III ) Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
  744 M
m. Ibrahim bin al Walid 744 M
n. Marwan bin Muhammad ( Marwan III ) 744-750 M
4. Klasifikasikan perkembangan islam pada masa kekuasaan dinasti Umayyah
I !
Jawab :
Kemajuan Islam di masa Daulah Umayyah meliputi berbagai bidang, yaitu
politik, ekonomi, sosial, ilmu pengetahuan, seni dan budaya. Di
antaranya yang paling spektakuler adalah bertambahnya pemeluk Agama
Islam secara cepat dan meluas. Semakin banyaknya jumlah kaum Muslimin
ini terkait erat dengan makin luasnya wilayah pemerintahan Islam pada
waktu itu. Akibat dari makin banyaknya orang masuk Islam tersebut maka
pemerintah dengan gencar membuat program pembangunan Masjid di berbagai
tempat sebagai pusat kegiatan kaum Muslimin.
Pada masa Khalifah Abdul Malik, masjid-masjid didirikan di berbagai
kota, memperbaiki kembali tiga Masjid utama umat Islam, yaitu Masjidil
Haram (Mekkah), Masjidil Aqsa (Yerusalem) dan Masjid Nabawi (Madinah).
Perkembangan lain yang menggembirakan adalah makin meluasnya pendidikan
Agama Islam. Sebagai ajaran baru, Islam sungguh menarik minat penduduk
untuk mempelajarinya. Masjid dan tempat tinggal ulama merupakan tempat
yang utama untuk belajar agama. Bagi orang dewasa, biasanya mereka
belajar tafsir Al-Quran, hadist, dan sejarah Nabi Muhammad SAW. Selain
itu, filsafat juga memiliki penggemar yang tidak sedikit. Adapun untuk
anak-anak, diajarkan baca tulis Arab dan hafalan Al-Quran dan Hadist.
Pada masa itu masyarakat sangat antusias dalam usahanya untuk memahami
Islam secara sempurna.
Bidang seni dan budaya pada masa itu juga mengalami perkembangan yang
maju. Karena ajaran Islam lahir untuk menghapuskan perbuatan syirik yang
menyembah berhala, maka seni patung dan seni lukis binatang maupun
lukis manusia tidak berkembang. Akan tetapi, seni kaligrafi, seni
sastra, seni suara, seni bangunan, dan seni ukir berkembang cukup baik.
Di masa ini sudah banyak bangunan bergaya kombinasi, seperti kombinasi
Romawi-Arab maupun Persia-Arab. Apalagi, bangsa Romawi dan Persia sudah
memiliki tradisi berkesenian yang tinggi. Khususnya dalam bidang seni
lukis, seni patung maupun seni arsitektur bangunan. Perlu diketahui
bahwa untuk membangun Masjid ini, Khalifah Walid mendatangkan 12.000
orang ahli bangunan dari Romawi. Tetapi di antara kemajuan-kemajuan yang
terjadi pada masa Daulah Bani Umayyah tersebut, prestasi yang paling
penting dan berpengaruh hingga zaman sekarang adalah luasnya wilayah
Islam.
5. Pada masa siapakah islam mengalami puncak kemajuan ? mengapa
diindikasikan sebagai puncak kemajuan islam ?
Jawab :
Puncak kemajuan islam terdapat di masa Muawiyyah bin abi Sofyan sampai
pemerintahannya Hisyam bin Abdul Malik 661 M/ 41 H â 743. dan puncak
kejayaan dinasti bani umayyah pda masa abd.malik dan hisyam.Mereka
berhasil menguasai hampir seluruh wilayah andalusia ( semenanjung
liberia),sekarang portugis dan spanyol dan menaklukkan berbagai kota dan
daerah di bagian selatan prancis. Secara umum , penaklukkan
pemerintahan bani umayyah meliputi 3 wilayah. Pertama:melawan pasukan
romawi di asia kecil.penaklukkan ini sampai dengan pengepungan
konstantinopel dan beberapa kepulauan di laut tengah. afrika
utara.penaklukkan ini sampai ke samudera atlantik dan menyebrang gunung
thariq hingga ke spanyol.ketiga, wilayah timur. Penaklukkan ini sampai
kesebelah timur irak. Kemudian, meluas ke wilayah turkistan diutara,
serta ke wilayah sindh di bagian selatan.
Di samping itu pula , mereka berhasil pula merombak dua masalah
besar yang menunjukkan suatu kemandirian suatu negara yang pertama
adalah mengubah sistem administrasi pemerintahan menjadi bercorak arab
dan tidak lagi membutuhkan pegawai pegawai asing yang pada mulanya di
butuhkan.dan juga telah terbentuk lembaga administrasi pemerintah yang
mendukung tampuk pimpinan Dinasti Bani Umayah yang kedua adalah
mencetak uang sendiri.
6. Ceritakan kemajuan yang dialami dalam bidang ilmu pengetahuan beserta
tokoh-tokohnya !
Jawab :
a. Al Ulumus Syariâah, yaitu ilmu-ilmu Agama Islam. Seperti Fiqih,
tafsir Al-Qurâan dan sebagainya.
b. Al Ulumul Lisaniyah, yaitu ilmu-ilmu yang perlu untuk memastikan
bacaan Al Qurâan, menafsirkan dan memahaminya.
c. Tarikh, yang meliputi tarikh kaum muslimin dan segala perjuangannya,
riwayat hidup pemimpin pemimpin mereka, serta tarikh umum, yaitu tarikh
bangsa-bangsa lain
d. Ilmu Qiraat, yaitu ilmu yang membahas tentang membaca Al Qurâan.
Pada masa ini termasyhurlah tujuh macam bacaan Al Qurâan yang terkenal
dengan Qiraat Sabâah yang kemudian ditetapkan menjadi dasar bacaan,
yaitu cara bacaan yg dinisbahkan kepad acara membacayang dikemukakan
oleh tujuh orang ahli qraat, yaitu Abdullah bin Katsir (w. 120 H), Ashim
bin Abi Nujud (w. 127 H), Abdullah bin Amir Al-Jashsahash (w. 118 H),
Ali bin Hamzah Abu Hasan al Kisai (w. 189 H), Hamzah bin Habib Az-Zaiyat
(w. 156 H), Abu Amr bin Al Ala (w. 155 H), dan Nafi bin Naâim (169
H).
e. Ilmu Tafsir, yaitu ilmu yang membahas tentang undang-undang dalam
menafsirkan Al Qurâan. Pada masa ini muncul ahli Tafsir yang terkenal
seperti Ibnu Abbas dari kalangan sahabat (w. 68 H), Mujahid (w. 104 H),
dan Muhammad Al-Baqir bin Ali bin Ali bin Husain dari kalangan syiâah.
f. Ilmu Hadis, yaitu ilmu yang ditujukan untuk menjelaskan riwayat dan
sanad al-Hadis, karena banyak Hadis yang bukan berasal dari Rasulullah.
Diantara Muhaddis yang terkenal pada masa ini   ialah Az Zuhry (w.
123 H), Ibnu Abi Malikah (w. 123 H), Al Auzaâi Abdur Rahman bin Amr
(w. 159 H), Hasan Basri (w. 110 H), dan As-Syaâby (w. 104 H).
g. Ilmu Nahwu, yaitu ilmu yang menjelaskan cara membaca suatu kalimat di
dalam
berbagai posisinya. Ilmu ini muncul setelah banyak bangsa-bangsa yang
bukan Arab masuk Islam dan negeri-negeri mereka menjadi wilayah negara
Islam. Adapun penyusun ilmu Nahwu yang pertama dan membukukannya seperti
halnya sekarang adalah Abu Aswad Ad Dualy (w. 69 H). B=Beliau belajar
dari Ali bin Abi Thalib, sehingga ada ahli sejarah yang mengatakan bahwa
Ali bin Abi Thalib sebagai Bapaknya ilmu Nahwu.
h. Ilmu Bumi (al- Jughrafia). Ilmu ini muncul oleh karena adanya
kebutuhan kaum
muslimin pada saat itu, yaitu untuk keperluan menunaikan ibadah Haji,
menuntut
ilmu dan dakwah, seseorang agar tidak tersesat di perjalanan, perlu
kepada ilmu
yg memebahas tentang keadaan letak wilayah. Ilmu ini pada zaman Bani
Umayyah baru dalam tahap merintis.
i. Al-Ulumud Dakhilah, yaitu ilmu-ilmu yang disalin dari bahasa asing ke
dalam bahasa Arab dan disempurnakannya untuk kepentingan kebudayaan
Islam. Diantara ilmu asing yang diterjemahkan itu adalah ilmu-ilmu
pengobatan dan kimia. Diantara tokoh yang terlibat dalam kegiatan ini
adalah Khlaid bin Yazid bin Muâawiyah (w. 86 H).
7. Pada masa siapa islam mulai mengalami kemunduran !
Jawab :
Puncak kejayaan Abbasiyah, dianggap sebagai puncak peradaban islam.
Karena masa abbasiyah muncul sedemikian banyak produk budaya yang
menghantarkan umat islam mencapai puncak kejayaan. Akan tetapi, pasca
kehancuran abbasiyah, kondisi umat islam mengalami kemunduran dalam
banyak hal. Salah satunya adalah kemunduran secara politik.
8. Factor apa saja yang menjadi penyebab kemundurannya ?
Jawab :
1. Pertentangan keras antara suku-suku Arab yang sejak lama terbagi
menjadi dua kelompok, yaitu Arab Utara yang disebut Mudariyah yang
menempati Irak dan Arab Selatan Himyariyah yang berdiam di wilayah
Suriah. Di zaman  Umayyah persaingan antar etnis itu mencapai
puncaknya, karena para khalifah cederung kepada satu fihak dan menafikan
yang lainnya.
2. Ketidak puasan sejumlah pemeluk Islam non Arab. Mereka yang merupakan
pendatang baru dari kalangan bangsa-bangsa yang dikalahkan mendapat
sebutan âMawaliâ, suatu stastus yang menggambarakan inferioritas di
tengah-tengah keangkuhan orang-orang Arab yang mendapat fasilitas dari
penguasa  Umayyah. Mereka bersama-sama Arab mengalami beratnya
peperangan dan bahkan atas rata-rata orang Arab, tetapi harapan mereka
untuk mendapatkan tunjangan dan hak-hak bernegara tidak dikabulkan.
Seperti tunjangan tahunan yang diberikan kepada Mawali ini jumlahnya
jauh lebih kecil dibanding tunjangan yang dibayarkan kepada orang Arab.
3. Latar belakang terbentuknya kedaulatan Bani Umayyah tidak dapat
dilepaskan dari konflik-konflik politik. Kaum syi`ah dan khawarij terus
berkembang menjadi gerakan oposisi yang kuat dan sewaktu-waktu dapat
mengancam keutuhan kekuasaan  Umayyah. Disamping menguatnya kaum
Abbasiyah pada masa akhir-akhir kekuasaan Bani Umayyah yang semula tidak
berambisi untuk merebut kekuasaan, bahkan dapat menggeser kedudukan
Bani  Umayyah dalam memimpin umat.
9. Apa penyebab berakhirnya kekuasaan dinasti umayyah I ? pada tahun
berapa ? Siapa penguasanya ?
Jawab :
secara garis besar menurut Badri Yatim faktor yang menyebabkan Daulah
Bani Umayyah lemah dan membawanya kepada kehancuran antara lain adalah :
a. Sistim pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah merupakan
sesuatu yang baru bagi tradisi Arab yang lebih menekankan aspek
senioritas. Pengaturannya tidak jelas. Ketidakjelasan sistem pergantian
khalifah ini menyebabkan terjadinya persaingan yang tidak sehat
dikalangan anggota keluarga istana
b. Latar belakang terbentuknya Daulah Bani Umayyah tidak bisa dipisahkan
dari konflik-konflik politik yang terjadi di masa Ali. Sisa-sisa kaum
Syi`ah (pengikut Ali) dan Khawarij terus menjadi gerakan oposisi, baik
secara terbuka seperti dimasa awal dan akhir maupun secara tersembunyi
seperti dimasa pertengahan kekuasaan Bani Umayyah. Penumpasan terhadap
gerakan-gerakan ini banyak menyedot kekuatan pemerintah.
c. Pada masa kekuasaan bani Umayyah, pertentangan etnis antara suku
Arabia Utara (Bani Qays) dan Arabia Selatan (Bani Kalb) yang sudah ada
sejak zaman sebelum Islam, makin meruncing. Perselisihan ini
mengakibatkan para penguasa Bani Umayyah mendapat kesulitan untuk
menggalang persatuan dan kesatuan. Disamping itu, sebagian besar
golongan Mawali (non Arab), terutama di Irak dan wilayah bagian timur
lainnya, merasa tidak puasa karena status Mawali itu menggambarkan suatu
inferioritas, ditambah dengan keangkuhan bangsa Arab yang diperlihatkan
pada masa Bani Umayyah
d. Lemahnya pemerintahan Daulat Bani Umayyah juga disebabkan oleh sikap
hidup mewah dilingkungan istana sehingga anak-anak khalifah tidak
sanggup memikul beban berat kenegaraan tatkala mereka mewarisi
kekuasaan, disamping itu, golongan agama yang kecewa karena perhatian
penguasa terhadap perkembangan agama sangat kurang
e. Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan Daulah Bani Umayyah adalah
munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan al-Abbas Ibn
Abd. Al-Muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim
dan golongan Syi`ah dan kaum Mawali yang merasa dikelas duakan oleh
pemerintahan Bani Umayyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar