Jumat, 12 Agustus 2016

jangan tabrak saya dengan Asteroid

Akhir-akhir ini, kami menerima banyak pertanyaan melalui email dan media sosial dari pembaca tentang apakah benar sebuah asteroid akan menabrak Bumi pada 2 Agustus 2016. Dengan artikel ini, kami akan coba mengupas dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Dari riset kecil yang kami lakukan, kami menemukan kabar asteroid yang bakal menabrak Bumi kali ini berasal dari DailyStar, sebuah situs web asal Inggris yang khusus memberitakan gosip selebritis dan olahraga.

Sialnya, media mainstream di Indonesia mengadopsi berita yang belum jelas kebenarannya tersebut. Banyak kami temui berita-berita dengan headline "Berhati-hatilah! 2 Agustus Bumi Ditabrak Asteroid Raksasa! Kiamat Akan Tiba!" Pertanyaan selanjutnya, benarkah demikian?

Menurut berita ini, lagi-lagi Lembaga Antariksa AS (NASA) yang dikaitkan. Dikatakan NASA telah mengonfirmasi adanya batu meteor (yang seharusnya disebut asteroid) dengan panjang sekira 120 meter sedang bergerak mendekati arah Bumi dan akan semakin dekat pada 2 Agustus 2016.

Ahli dari NASA (entah siapa) juga mengatakan tentang batu yang memiliki panjang ratusan meter ini akan segera menabrak Bumi. Katanya, asteroid ini berpotensi besar menabrak Bumi, akan banyak kerusakan yang akan terjadi jika batu luar angkasa ini menghantam Bumi pada 2 Agustus 2016.
Aneh memang, sebagian dari kita kadang tidak percaya dengan NASA, bahkan menyebut NASA hanya bisa berbohong dan menutup-nutupi. Namun ketika ada berita semacam ini, yang dikait-kaitkan dengan NASA, sebagian dari kita justru percaya. Maunya apa?

Asteroid 2016 NX22

Walau begitu, kedatangan asteroid pada 2 Agustus 2016 tidaklah salah juga. Seperti informasi yang InfoAstronomy.org dapatkan dari Spaceweather.com, tanggal 2 Agustus 2016 nanti memang ada batu luar angkasa berdiameter 86 meter yang akan melintasi Bumi. Namun, asteroid ini tidak berpotensi sama sekali untuk menabrak Bumi.
Asteroid tersebut dinamai 2016 NX22, asteroid jenis Amor yang akan mencapai titik terdekat dengan Bumi pada jarak 13 LD (lunar distance) atau 13 kali lebih jauh dari jarak Bumi-Bulan. Dengan kata lain, jarak terdekat asteroid ini saat melintasi Bumi kurang lebih 14,9 juta kilometer. Sangat jauh untuk bisa mengancam kehidupan di Bumi, dan bahkan kita nanti hanya bisa melihatnya dengan radar.
NASA melalui Jet Propulsion Laboratory juga telah menyediakan data asteroid 2016 NX22 ini secara lengkap. Anda dapat melihatnya di sini: http://ssd.jpl.nasa.gov/sbdb.cgi?sstr=2016%20NX22

"Tidak ada dasar ilmiah dan tidak ada satu pun bukti dari adanya sebuah asteroid atau benda langit lainnya yang akan menabrak Bumi pada tanggal tersebut," kata Paul Chodas, manajer kantor Objek Dekat Bumi NASA di Jet Propulsion Laboratory di Pasadena, California, AS, seperti dikutip dari SPACE.com.
Bahkan, Program Observasi Objek Dekat Bumi NASA mengatakan tidak akan ada asteroid atau komet yang akan menabrak Bumi sampai tahun-tahun mendatang. Semua asteroid yang berpotensi berbahaya bagi Bumi telah teridentifikasi, dan tidak akan ada tabrakan Bumi dengan asteroid hingga 100 tahun ke depan.
Program Observasi Objek Dekat Bumi bukan hanya proyek milik NASA, proyek ini adalah proyek kolaborasi NASA dengan astronom dan ilmuwan internasional yang bertugas mengawasi langit sekitar Bumi dengan teleskop mereka, mencari asteroid yang bisa membahayakan planet kita dan menghitung jalur orbitnya.
"Jika ada asteroid yang cukup besar dan akan menabrak Bumi dalam waktu dekat, kita seharusnya sudah melihat asteroid itu saat ini," tandasnya. "Namun faktanya tidak ada apa-apa."

Rumor yang Diulang-ulang

Setelah kami membaca artikel-artikel di internet yang mengatakan bahwa ada asteroid yang bakal menabrak Bumi pada 2 Agustus 2016, kami menemui kemiripan dengan artikel serupa yang mengklaim kiamat tahun 2012 silam. Semacam artikel yang dipublikasikan ulang karena redaksinya kehabisan bahan berita.
Anda mungkin masih ingat ketika kalender Suku Maya dikatakan berakhir pada 21 Desember 2012 dan menyebabkan kiamat, banyak yang bersikeras bahwa dunia akan berakhir dengan asteroid besar yang akan menabrak Bumi. Tapi sayangnya, hal tersebut terpatahkan, ditertawai, tidak ada asteroid besar yang menyebabkan kiamat tersebut hingga saat artikel ini ditulis.
"Sekali lagi, tidak ada bukti ilmiah dan pengamatan dari sebuah asteroid atau benda langit lainnya yang berada pada lintasan tabrakan dengan Bumi," kata Chodas.
Pelajaran yang dapat diambil: kritislah dalam menerima informasi, kurang-kurangi bacaan (atau video) konspirasi. Jangan hanya menelan mentah-mentah informasi (atau video) dari satu sumber saja. Konfirmasi kebenarannya, cari tahu, perbanyak membaca.
Mengimani hari akhir sangat dianjurkan, tetapi menyebarkan dusta bukankah tidak diperbolehkan?

Tidak ada komentar: