Empat roket Rusia yang ditembakkan dari kapal-kapal perang mereka di Laut Kaspia dengan sasaran milisi Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) di Suriah meleset dan jatuh di Iran. Demikian diungkapkan pejabat Amerika Serikat yang tidak disebut namanya, Kamis (8/10) waktu setempat.
Rusia membantah keterangan tersebut dan menegaskan, semua roket yang mereka tembakkan dari kapal-kapal perang di Laut Kaspia mengenai target. "Profesional mana pun tahu, selama operasi ini berlangsung, kami selalu menetapkan target sebelum dan setelah dampak muncul," kata Jenderal Igor Konashenkov, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, melalui pernyataan.
"Semua roket dari kapal-kapal perang kami mengenai target."
Berita melesetnya empat roket dari kapal perang Rusia itu pertama kali dilaporkan televisi AS, CNN. Pejabat AS yang tak mau disebut namanya mengonfirmasi laporan itu. Ia mengatakan, empat roket itu jatuh di Iran, Rabu lalu.
Namun, ia tidak memerinci lokasi tempat jatuhnya dan tipe roket-roket yang meleset dari target tersebut. Ia juga tidak memberi komentar soal apakah insiden itu menimbulkan korban atau tidak. Ia hanya mengatakan, roket-roket tersebut merupakan bagian dari roket-roket yang ditembakkan Rusia dari kapal-kapal perang di Rusia.
Gedung Putih menolak berkomentar mengenai laporan tersebut. Departemen Luar Negeri AS mengatakan, mereka tidak bisa mengonfirmasi berita itu. Jika terkonfirmasi, insiden tersebut bakal menjadi pukulan bagi Rusia yang ingin unjuk kekuatan dan kecanggihan militer dalam operasi di Suriah.
Sejak Rabu lalu, Rusia mengintensifkan serangan pada target yang mereka sebut milisi NIIS dan kelompok teroris lain dengan menembakkan roket-roket dari kapal perang di Laut Kaspia. Roket-roket itu menempuh jarak sekitar 1.500 kilometer sebelum mengenai target di Suriah, melewati wilayah udara Iran dan Irak.
Seperti dikutip BBC, kantor berita Iran, Irna, pada Rabu lalu melaporkan adanya benda terbang yang tidak diketahui telah jatuh di Desa Ghozghapan, Provinsi Azerbaijan Barat, Iran. Desa itu dikatakan berlokasi di bawah jalur yang dilewati roket-roket Rusia dari kapal-kapal perang di Laut Kaspia.
Namun, kantor berita Iran, Fars, menyebut, berita soal melesetnya roket Rusia di Iran sebagai "operasi psikologis oleh AS melawan Moskwa". "Sejak Rusia memulai operasi di Suriah, media dan pejabat Barat melancarkan serangan habis-habisan melawan Moskwa," tulis kantor berita Fars, yang diketahui memiliki hubungan dekat dengan Pasukan Garda Revolusi Iran.
Sejak 30 September lalu, Rusia melancarkan serangan udara ke Suriah untuk memperkuat pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad dalam menghadapi milisi NIIS dan kelompok-kelompok oposisi lain. Untuk menopang serangan tersebut, sejak Rabu lalu mereka menembakkan roket-roket dengan daya jelajah jauh dari kapal-kapal perang di Laut Kaspia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengunggah dalam laman mereka, grafis perjalanan 26 roket dari Laut Kaspia yang mereka tembakkan, Rabu lalu, melewati wilayah udara Iran dan Irak sebelum menghantam target di Suriah. "Tidak seperti CNN, kami tidak merujuk sumber-sumber anonim, tetapi kami menunjukkan jalur roket-roket kami dan target-targetnya praktis dalam waktu sebenarnya," kata Konashenkov.
Oposisi tembak helikopter
Dengan
dukungan serangan udara plus tembakan roket-roket dari Laut Kaspia,
tentara Suriah dan milisi-milisi mitra mereka melancarkan serangan darat
ke wilayah barat yang dikuasai pasukan oposisi, tepatnya di area
Dataran Ghab. Pasukan oposisi di wilayah itu dianggap lebih mengancam
wilayah pantai, area vital untuk melindungi basis wilayah Presiden
Bashar al-Assad.
Kapal perang Rusia melintas melewati Bosphorus, Istanbul, saat sedang
menuju Laut Mediterania, Selasa (6/10). Empat roket Rusia yang
ditembakkan dari kapal-kapal perang mereka di Laut Kaspia dengan sasaran
milisi Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) di Suriah meleset dan
jatuh di Iran. Rusia membantah keterangan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar