Ramallah (ANTARA News) - Seorang anak lelaki Palestina berusia 13 tahun
ditembak hingga tewas di Tepi Barat Sungai Jordan pada Minggu malam
(11/10), dalam bentrokan dengan tentara Israel di dekat Kota Ramallah,
kata Kementerian Kesehatan Palestina.
Kementerian tersebut mengatakan dalam siaran pers yang disiarkan melalui surel bahwa Ahmed Sharaka tewas akibat luka tembak di kepalanya oleh tentara Israel dalam bentrokan di satu penghalang jalan militer Israel di dekat Ramallah.
Anak lelaki itu, katanya, berada dalam kondisi kritis ketika ia dibawa ke rumah sakit di kota tersebut, tapi meninggal tak lama setelahnya akibat luka yang diderita, demikian laporan Xinhua. Sementara, 66 orang Palestina cedera selama bentrokan dengan tentara Israel pada Minggu.
Bentrokan berlangsung sengit di Kota Tulkarem, Ramallah dan Nablus di Tepi Barat serta Jalur Gaza, di mana 20 orang cedera di daerah kantung pantai itu, kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza Ashraf Al-Qedra.
Ia menyatakan dua orang yang cedera berada dalam kondisi kritis. Bentrokan di Jalur Gaza terjadi antara puluhan pemuda dan tentara Israel yang ditempatkan di perbatasan antara Jalur Gaza dan Israel.
Jumlah korban jiwa di Jalur Gaza sejak Jumat (9/10) mencapai 11 dan cedera lebih dari 100. Sebanyak 13 orang Palestina lagi tewas di Tepi Barat dan lebih dari 1.000 cedera di wilayah tersebut.
Seorang warga Arab Israel pada Ahad malam melukai empat orang Yahudi dalam peristiwa tabrak lari dan penikaman di bagian tengah Israel, di tengah lonjakan bentrokan antara Israel dan Palestina.
Tersangka ditangkap, tapi banyak personel polisi memeriksa daerah tersebut untuk mencari tersangka kedua --yang didua membantu penyerang itu, kata wanita Juru Bicara Polisi Israel Luba Samri.
Peristiwa tersebut terjadi di satu pusat pertokoan di dekat Permukiman Gan Shmuel di Israel Tengah. Samri mengatakan penyerang itu menabrak seorang perempuan prajurit yang berusia 19 tahun lalu ia keluar dari kendaraanya dan menikam tiga orang lagi.
Petugas pertolongan mengatakan prajurit itu dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis, sementara korban lain menderita luka ringan.
Samri mengatakan tersangka memiliki tanda pengenal Israel, menurut saluran televisi berita lokal Channel 2, ia adalah warga Um Al-Fahem, Kota Besar Arab di bagian utara Israel.
Bentrokan meningkat selama satu bulan terkait dengan peristiwa di kompleks Masjid Al-Aqsha yang telah menyeret warga Arab Israel.
Ribuan orang turun ke jalan pada akhir pekan untuk memprotes pemerintah Israel dan pendudukan yang berlanjut atas Wilayah Palestina di Jerusalem Timur dan Tepi Barat, sejak Perang Timur Tengah 1967.
Pada Minggu, seorang Palestina berusia 31 tahun menderita luka kritis setelah ia mengendarai mobilnya ke pos pemeriksaan Az-Zaim di Jerusalem Timur dan membuat satu tabung gas meledak. Satu polisi Israel menderita luka ringan dalam peristiwa itu.
Kementerian tersebut mengatakan dalam siaran pers yang disiarkan melalui surel bahwa Ahmed Sharaka tewas akibat luka tembak di kepalanya oleh tentara Israel dalam bentrokan di satu penghalang jalan militer Israel di dekat Ramallah.
Anak lelaki itu, katanya, berada dalam kondisi kritis ketika ia dibawa ke rumah sakit di kota tersebut, tapi meninggal tak lama setelahnya akibat luka yang diderita, demikian laporan Xinhua. Sementara, 66 orang Palestina cedera selama bentrokan dengan tentara Israel pada Minggu.
Bentrokan berlangsung sengit di Kota Tulkarem, Ramallah dan Nablus di Tepi Barat serta Jalur Gaza, di mana 20 orang cedera di daerah kantung pantai itu, kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza Ashraf Al-Qedra.
Ia menyatakan dua orang yang cedera berada dalam kondisi kritis. Bentrokan di Jalur Gaza terjadi antara puluhan pemuda dan tentara Israel yang ditempatkan di perbatasan antara Jalur Gaza dan Israel.
Jumlah korban jiwa di Jalur Gaza sejak Jumat (9/10) mencapai 11 dan cedera lebih dari 100. Sebanyak 13 orang Palestina lagi tewas di Tepi Barat dan lebih dari 1.000 cedera di wilayah tersebut.
Seorang warga Arab Israel pada Ahad malam melukai empat orang Yahudi dalam peristiwa tabrak lari dan penikaman di bagian tengah Israel, di tengah lonjakan bentrokan antara Israel dan Palestina.
Tersangka ditangkap, tapi banyak personel polisi memeriksa daerah tersebut untuk mencari tersangka kedua --yang didua membantu penyerang itu, kata wanita Juru Bicara Polisi Israel Luba Samri.
Peristiwa tersebut terjadi di satu pusat pertokoan di dekat Permukiman Gan Shmuel di Israel Tengah. Samri mengatakan penyerang itu menabrak seorang perempuan prajurit yang berusia 19 tahun lalu ia keluar dari kendaraanya dan menikam tiga orang lagi.
Petugas pertolongan mengatakan prajurit itu dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis, sementara korban lain menderita luka ringan.
Samri mengatakan tersangka memiliki tanda pengenal Israel, menurut saluran televisi berita lokal Channel 2, ia adalah warga Um Al-Fahem, Kota Besar Arab di bagian utara Israel.
Bentrokan meningkat selama satu bulan terkait dengan peristiwa di kompleks Masjid Al-Aqsha yang telah menyeret warga Arab Israel.
Ribuan orang turun ke jalan pada akhir pekan untuk memprotes pemerintah Israel dan pendudukan yang berlanjut atas Wilayah Palestina di Jerusalem Timur dan Tepi Barat, sejak Perang Timur Tengah 1967.
Pada Minggu, seorang Palestina berusia 31 tahun menderita luka kritis setelah ia mengendarai mobilnya ke pos pemeriksaan Az-Zaim di Jerusalem Timur dan membuat satu tabung gas meledak. Satu polisi Israel menderita luka ringan dalam peristiwa itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar