Perdana Menteri Yaman Lolos dalam Serangan Maut di Kota Aden
Rabu, 7 Oktober 2015 | 05:39 WIB
ADEN, KOMPAS.com -
Perdana Menteri Yaman, Khaleh Bahah, lolos dari serangan maut yang
diklaim dilakukan oleh kelompok teror yang menamakan diri Negara Islam
Irak dan Suriah (ISIS) pada Selasa (6/10/2015) malam. Serangan di kantor
pemerintah di Al Qasr Hotel dan sejumlah lokasi itu juga menewaskan 15
tentara koalisi pimpinan Arab Saudi dan loyalis pemerintah.
Dilansir dari AFP, Rabu (7/10/2015), meski PM Khaled Bahah berhasil lolos, namun sejumlah menteri dikabarkan menderita luka ringan. Instalasi militer juga disebut hancur setelah menjadi sasaran serangan.
Bahah dan sejumlah menteri baru saja kembali ke Aden pada pertengahan September lalu. Sebelumnya, para petinggi pemerintahan Yaman itu mengungsi ke Arab Saudi bersama Presiden Abedrabbo Mansour Hadi, saat militan Houthi berhasil menguasai Ibu Kota Sanaa dan sejumlah kota penting.
Dalam sebuah post di Facebook, Bahah menuliskan, dua roket menghantam hotel tempat dia berada. Sedangkan roket lain menghancurkan sejumlah tempat.
Meski begitu, ISIS mengklaim serangan dilakukan dengan aksi bom bunuh diri yang dilakukan empat pelaku. Keterangan ini memang berbeda dengan versi pemerintah, yang menuduh serangan dilakukan oleh milisi Houthi dengan menembakkan roket.
Dari keterangan ISIS yang di-post secara online, dua kendaraan berisi bom yang dikendarai anggotanya menembus penjagaan berat di hotel. Adapun kendaraan ketiga diklaim ISIS, "menembus markas yang menjadi pusat operasi Saudi dan Emirat, membunuh lusinan orang".
Bom keempat meledak di pos militer yang dikuasai tentara Uni Emirat Arab, juga dengan kendaraan berlapis baja yang berisi bom.
Namun, Uni Emirat Arab menyebut bahwa serangan dilakukan oleh milisi pemberontak dan sekutunya. Sebanyak empat tentara Uni Emirat Arab menjadi korban tewas dari belasan korban tewas lain.
Dilansir dari AFP, Rabu (7/10/2015), meski PM Khaled Bahah berhasil lolos, namun sejumlah menteri dikabarkan menderita luka ringan. Instalasi militer juga disebut hancur setelah menjadi sasaran serangan.
Bahah dan sejumlah menteri baru saja kembali ke Aden pada pertengahan September lalu. Sebelumnya, para petinggi pemerintahan Yaman itu mengungsi ke Arab Saudi bersama Presiden Abedrabbo Mansour Hadi, saat militan Houthi berhasil menguasai Ibu Kota Sanaa dan sejumlah kota penting.
Dalam sebuah post di Facebook, Bahah menuliskan, dua roket menghantam hotel tempat dia berada. Sedangkan roket lain menghancurkan sejumlah tempat.
Meski begitu, ISIS mengklaim serangan dilakukan dengan aksi bom bunuh diri yang dilakukan empat pelaku. Keterangan ini memang berbeda dengan versi pemerintah, yang menuduh serangan dilakukan oleh milisi Houthi dengan menembakkan roket.
Dari keterangan ISIS yang di-post secara online, dua kendaraan berisi bom yang dikendarai anggotanya menembus penjagaan berat di hotel. Adapun kendaraan ketiga diklaim ISIS, "menembus markas yang menjadi pusat operasi Saudi dan Emirat, membunuh lusinan orang".
Bom keempat meledak di pos militer yang dikuasai tentara Uni Emirat Arab, juga dengan kendaraan berlapis baja yang berisi bom.
Namun, Uni Emirat Arab menyebut bahwa serangan dilakukan oleh milisi pemberontak dan sekutunya. Sebanyak empat tentara Uni Emirat Arab menjadi korban tewas dari belasan korban tewas lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar