Senin, 28 Desember 2015

Kita lupakan indah bintang

Gemuruh gelombang garis garis perjalanan kita langkahi..
Tak seterang siang, tak mulus dibelantara kabut dingin malam menantang keluh..
Kita lupakan indah bintang senantiasa berkerlip dibalik gantungan awan..
Bulan sewaktu waktu terang kembalikan sinar pada sejengkal jiwa yang hilang..
Dan sejak saat itu, kujalani hidup bagai sebuah pengembaraan mimpi yang harus kulalui, hidupku laksana mencari letak dimana matahari menepi, sementara ia tak pernah meninggalkan jejak untuk kutelusuri..
Aku seperti kumbang meratap, berlari dengan setengah sayap, yang tak mungkin bisa terbang ke langit, untuk menggapai mimpi-mimpi..
Di antara tangisan yang tak lagi menghasilkan air dari kelopak mata, aku selalu bertutur bahwa hidup adalah sebuah pilihan dan aku harus memilih baik atau buruk yang di tentukan oleh pikiranku sendiri..
Dari pikiranku itulah mengalir sumber dari segala sumber kebahagian dan kesedihan, pikirankulah yang membuat bahagia atau tidaknya apa yang kurasakan.
Dengan sisa-sisa keyakinan itulah aku mencoba bertahan untuk menuliskan bagian dari sebuah perjalanan dalam penggalan bait-bait kisah yang entah sampai kapan akan berakhir, akupun juga tak pernah mengetahui..

Tidak ada komentar: