Pernahkah terlintas dalam benak kita bertanya siapakah diri kita yang
sebenarnya ? Bila pertanyaan ini kita tanyakan kepada teman, saudara
atau keluarga kita, tentunya respon dan jawaban mereka beraneka ragam.
Mungkin ada yang tertawa merasa lucu dengan pertanyaan itu. Ada juga
yang menanggapi dengan serius.
Namun sesungguhnya bila manusia sudah mengenal dirinya, maka dia akan
mengenal Pencipta-Nya (Tuhan nya). Dan jika manusia sudah mengenal
dirinya dan pencipta-Nya, maka hidupnya akan merasa tenang dan damai.
Sangat tidak mudah untuk menemukan siapa diri kita yang sebenarnya. Kita
hanya bisa mengenal secara tertulis saja, tanpa tahu yang tersirat di
dalamnya.
Sebagai salah satu contoh saya jabarkan, tentunya kita tahu siapa
nama kita, artinya ketika orang memanggil kita, itulah diri kita. Atau
aku adalah Tegar, kamu adalah Sabar dan dia adalah Mawar. Jadi ketika
orang yang memanggil kita dengan sebutan nama itulah dirinya. Mengenal
dirinya hanya yang tertulis saja, tanpa mengenal yang tersirat di
dalamnya. Siapa itu Tegar ? Siapa itu Sabar ? Dan siapa itu si Mawar ?
Memang pertanyaannya sedikit menggelitik, tapi ini adalah hekekat
yang harus kita cari untuk mengenal diri kita yang sebenarnya. Jika
hanya sebatas mengenal yang tertulis saja tanpa mau tahu hekekat yang
tersirat di dalamnya, inilah yang membuat kehidupan seseorang akan
merasa gelisah hidupnya dan hidup penuh dengan kepura-puraan. Serta
penyakit hati dan penyakit dunia akan menguasai dirinya. Hingga hidupnya
selalu merasa kekurangan, tidak bisa menerima, bersyukur dan bersabar.
Sahabatku yang di rahmati Allah, saya juga masih belajar untuk
mengenal diri saya yang sebenarnya. Mereka hanya tahu saya adalah
Muhammad Ikhsan Daud, tapi mereka tidak mengenal yang tersirat di dalam
nama saya. Begitupun sebaliknya saya hanya tahu nama sahabat saya, tapi
saya tidak tahu yang tersirat di dalam nama sahabat saya.
Memang sangat tidak mudah untuk mengenal siapa diri kita yang
sebenarnya. Karena bila mau di bahas akan menjadi pembahasan yang
terangkum dalam buku yang tebal dan terus bersambung pada pembahasan
buku selanjutnya.
Namun di sini saya ingin mengajak kepada saudaraku yang di rahmati
Allah untuk mulai belajar untuk memahami hekekat mengenal diri kita yang
sesungguhnya ''siapa aku'' Karena di sinilah kunci pembuka untuk lebih
mengenal pencipta (Tuhan) kita.
Buat sahabatku mwbers baik yang muslim dan non muslim dan buat semua
pembaca blog ikhsaan 121, di sini sifatnya bukan mau menggurui. Karena
kita semua sama-sama ciptaan Allah. Artikel ini yang berjudul '' siapakah diri kita yang sebenarnya ?
'' saya buat hanya ingin mengajak agar kita bisa mengenal diri kita.
Karena saya prihatin melihat kondisi jaman sekarang. Kehidupan yang
makin kacau, perdebatan, huru-hara, bencana, musibah, kelaparan,
kemiskinan terjadi hampir di seluruh belahan dunia. Perselingkuhan,
budaya yang mempertontonkan aurat, sex bebas, kejahatan sudah menyebar
di mana-mana. Dan sebagainya
Bila manusia bisa mengenali dirinya sudah pasti dia akan mengenal
siapa Tuhan pencipta nya. Bila manusia sudah mengenal Tuhan nya maka dia
sudah menemukan Tuhan di dalam hatinya (di dalam dirinya). Dan dia bisa
menguasai untuk mengendalikan hawa nafsunya. Maka hidupnya akan terasa
lebih indah, tenang dan damai karena dia Sudah mengenal Tuhan di dalam
dirinya. Inilah tingkat hekekat tahap kesempurnaan dalam mengenal diri
kita
Demikianlah mengenai kategori perdana artikel saya '' Mengenal Hakekat '' yang saya beri judul siapa diri kita yang sebenarnya ? Yang insya'Allah akan saya sambung dalam artikel-artikel selanjutnya. Wassalamu' alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar