Makin pingin menunjukan diri kita supaya diakui, dihormati, lantas
makin tertekan, tegang dan melelahkan bathin, dan umumnya semakin tidak
disukai.
——————————————————–
Harta yang paling menguntungkan ialah SABAR. Teman yang paling akrab
adalah AMAL. Pengawal pribadi yang paling waspada DIAM. Bahasa yang
paling manis SENYUM. Dan ibadah yang paling indah tentunya KHUSYUK.
———————————————————
Kadang lebih baik DIAM daripada mengatakan sesuatu yg tanpa kamu sadari membuat semua orang akhirnya tahu kebodohanmu.
———————————————————
Jika kita berbicara dan menyebabkan kerugian sebesar sebngkah emas,
maka diam adalah emas. Diam yang bernilai emas adalah diam yang
diletakkan pada saat yang tepat. Tetapi, jika kita seharusnya berbicara
yang bernilai emas, yang mencegahterjadinya kerugian besar, maka diam
adalah pengingkaran tugas, yang merugikan. Diam yang seperti itu adalah
penelantaran tanggung-jawab.
(Mario Teguh)
————————————————————
Apabila bicara itu perak, diam adalah emas. – Anonim
———————————————————–
Terkadang kamu harus DIAM, menerima bahwa kamu berbuat SALAH. Bukan karena MENYERAH, tapi karena kamu DEWASA. – Anonim
———————————————————–
Terkadang kamu harus DIAM, menerima bahwa kamu berbuat SALAH. Bukan karena MENYERAH, tapi karena kamu DEWASA. – Anonim
———————————————————–
Tak perlu banyak kata utk menunjukan kau peduli, karena trkadang diam-mu adl cara trbaik u/ mnunjukan kepedulianmu. – Anonim
———————————————————–
DIAM bukan berarti LEMAH. Kadang kita tahu apa yg harus kita katakan, tapi kita tak ingin melukai persasaan seseorang.
Minggu, 22 Maret 2015
siapa diri kita
Pernahkah terlintas dalam benak kita bertanya siapakah diri kita yang
sebenarnya ? Bila pertanyaan ini kita tanyakan kepada teman, saudara
atau keluarga kita, tentunya respon dan jawaban mereka beraneka ragam.
Mungkin ada yang tertawa merasa lucu dengan pertanyaan itu. Ada juga
yang menanggapi dengan serius.
Namun sesungguhnya bila manusia sudah mengenal dirinya, maka dia akan mengenal Pencipta-Nya (Tuhan nya). Dan jika manusia sudah mengenal dirinya dan pencipta-Nya, maka hidupnya akan merasa tenang dan damai. Sangat tidak mudah untuk menemukan siapa diri kita yang sebenarnya. Kita hanya bisa mengenal secara tertulis saja, tanpa tahu yang tersirat di dalamnya.
Sebagai salah satu contoh saya jabarkan, tentunya kita tahu siapa nama kita, artinya ketika orang memanggil kita, itulah diri kita. Atau aku adalah Tegar, kamu adalah Sabar dan dia adalah Mawar. Jadi ketika orang yang memanggil kita dengan sebutan nama itulah dirinya. Mengenal dirinya hanya yang tertulis saja, tanpa mengenal yang tersirat di dalamnya. Siapa itu Tegar ? Siapa itu Sabar ? Dan siapa itu si Mawar ?
Memang pertanyaannya sedikit menggelitik, tapi ini adalah hekekat yang harus kita cari untuk mengenal diri kita yang sebenarnya. Jika hanya sebatas mengenal yang tertulis saja tanpa mau tahu hekekat yang tersirat di dalamnya, inilah yang membuat kehidupan seseorang akan merasa gelisah hidupnya dan hidup penuh dengan kepura-puraan. Serta penyakit hati dan penyakit dunia akan menguasai dirinya. Hingga hidupnya selalu merasa kekurangan, tidak bisa menerima, bersyukur dan bersabar.
Sahabatku yang di rahmati Allah, saya juga masih belajar untuk mengenal diri saya yang sebenarnya. Mereka hanya tahu saya adalah Muhammad Ikhsan Daud, tapi mereka tidak mengenal yang tersirat di dalam nama saya. Begitupun sebaliknya saya hanya tahu nama sahabat saya, tapi saya tidak tahu yang tersirat di dalam nama sahabat saya.
Memang sangat tidak mudah untuk mengenal siapa diri kita yang sebenarnya. Karena bila mau di bahas akan menjadi pembahasan yang terangkum dalam buku yang tebal dan terus bersambung pada pembahasan buku selanjutnya.
Namun di sini saya ingin mengajak kepada saudaraku yang di rahmati Allah untuk mulai belajar untuk memahami hekekat mengenal diri kita yang sesungguhnya ''siapa aku'' Karena di sinilah kunci pembuka untuk lebih mengenal pencipta (Tuhan) kita.
Buat sahabatku mwbers baik yang muslim dan non muslim dan buat semua pembaca blog ikhsaan 121, di sini sifatnya bukan mau menggurui. Karena kita semua sama-sama ciptaan Allah. Artikel ini yang berjudul '' siapakah diri kita yang sebenarnya ? '' saya buat hanya ingin mengajak agar kita bisa mengenal diri kita. Karena saya prihatin melihat kondisi jaman sekarang. Kehidupan yang makin kacau, perdebatan, huru-hara, bencana, musibah, kelaparan, kemiskinan terjadi hampir di seluruh belahan dunia. Perselingkuhan, budaya yang mempertontonkan aurat, sex bebas, kejahatan sudah menyebar di mana-mana. Dan sebagainya
Bila manusia bisa mengenali dirinya sudah pasti dia akan mengenal siapa Tuhan pencipta nya. Bila manusia sudah mengenal Tuhan nya maka dia sudah menemukan Tuhan di dalam hatinya (di dalam dirinya). Dan dia bisa menguasai untuk mengendalikan hawa nafsunya. Maka hidupnya akan terasa lebih indah, tenang dan damai karena dia Sudah mengenal Tuhan di dalam dirinya. Inilah tingkat hekekat tahap kesempurnaan dalam mengenal diri kita
Demikianlah mengenai kategori perdana artikel saya '' Mengenal Hakekat '' yang saya beri judul siapa diri kita yang sebenarnya ? Yang insya'Allah akan saya sambung dalam artikel-artikel selanjutnya. Wassalamu' alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Namun sesungguhnya bila manusia sudah mengenal dirinya, maka dia akan mengenal Pencipta-Nya (Tuhan nya). Dan jika manusia sudah mengenal dirinya dan pencipta-Nya, maka hidupnya akan merasa tenang dan damai. Sangat tidak mudah untuk menemukan siapa diri kita yang sebenarnya. Kita hanya bisa mengenal secara tertulis saja, tanpa tahu yang tersirat di dalamnya.
Sebagai salah satu contoh saya jabarkan, tentunya kita tahu siapa nama kita, artinya ketika orang memanggil kita, itulah diri kita. Atau aku adalah Tegar, kamu adalah Sabar dan dia adalah Mawar. Jadi ketika orang yang memanggil kita dengan sebutan nama itulah dirinya. Mengenal dirinya hanya yang tertulis saja, tanpa mengenal yang tersirat di dalamnya. Siapa itu Tegar ? Siapa itu Sabar ? Dan siapa itu si Mawar ?
Memang pertanyaannya sedikit menggelitik, tapi ini adalah hekekat yang harus kita cari untuk mengenal diri kita yang sebenarnya. Jika hanya sebatas mengenal yang tertulis saja tanpa mau tahu hekekat yang tersirat di dalamnya, inilah yang membuat kehidupan seseorang akan merasa gelisah hidupnya dan hidup penuh dengan kepura-puraan. Serta penyakit hati dan penyakit dunia akan menguasai dirinya. Hingga hidupnya selalu merasa kekurangan, tidak bisa menerima, bersyukur dan bersabar.
Sahabatku yang di rahmati Allah, saya juga masih belajar untuk mengenal diri saya yang sebenarnya. Mereka hanya tahu saya adalah Muhammad Ikhsan Daud, tapi mereka tidak mengenal yang tersirat di dalam nama saya. Begitupun sebaliknya saya hanya tahu nama sahabat saya, tapi saya tidak tahu yang tersirat di dalam nama sahabat saya.
Memang sangat tidak mudah untuk mengenal siapa diri kita yang sebenarnya. Karena bila mau di bahas akan menjadi pembahasan yang terangkum dalam buku yang tebal dan terus bersambung pada pembahasan buku selanjutnya.
Namun di sini saya ingin mengajak kepada saudaraku yang di rahmati Allah untuk mulai belajar untuk memahami hekekat mengenal diri kita yang sesungguhnya ''siapa aku'' Karena di sinilah kunci pembuka untuk lebih mengenal pencipta (Tuhan) kita.
Buat sahabatku mwbers baik yang muslim dan non muslim dan buat semua pembaca blog ikhsaan 121, di sini sifatnya bukan mau menggurui. Karena kita semua sama-sama ciptaan Allah. Artikel ini yang berjudul '' siapakah diri kita yang sebenarnya ? '' saya buat hanya ingin mengajak agar kita bisa mengenal diri kita. Karena saya prihatin melihat kondisi jaman sekarang. Kehidupan yang makin kacau, perdebatan, huru-hara, bencana, musibah, kelaparan, kemiskinan terjadi hampir di seluruh belahan dunia. Perselingkuhan, budaya yang mempertontonkan aurat, sex bebas, kejahatan sudah menyebar di mana-mana. Dan sebagainya
Bila manusia bisa mengenali dirinya sudah pasti dia akan mengenal siapa Tuhan pencipta nya. Bila manusia sudah mengenal Tuhan nya maka dia sudah menemukan Tuhan di dalam hatinya (di dalam dirinya). Dan dia bisa menguasai untuk mengendalikan hawa nafsunya. Maka hidupnya akan terasa lebih indah, tenang dan damai karena dia Sudah mengenal Tuhan di dalam dirinya. Inilah tingkat hekekat tahap kesempurnaan dalam mengenal diri kita
Demikianlah mengenai kategori perdana artikel saya '' Mengenal Hakekat '' yang saya beri judul siapa diri kita yang sebenarnya ? Yang insya'Allah akan saya sambung dalam artikel-artikel selanjutnya. Wassalamu' alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Rabu, 04 Maret 2015
I know it's kinda late But happy birthday
I know I'm in the wrong
Time flies
When you're having fun
You wake up
Another year is gone
You're twenty-one
I guess you wanna know
Why I'm on the phone
It's been a day or so
I know it's kinda late
But happy birthday
Yeah yeah whoa oh
I know you hate me
Yeah yeah whoa oh
Well I miss you too
Yeah yeah I know
I know it's kinda late
But happy birthday
So hard
When you're far away
It's lame but I forgot the date
I won't make the same mistake
I'm so to blame
Now you know
Don't hang up the phone
I wish I was at home
I know it's way too late
But happy birthday
Yeah yeah whoa oh
I know you hate me
Yeah yeah whoa oh
Well I miss you too
Yeah yeah I know
I know it's kinda late
But happy birthday
It's not that I don't care
You know I'll make it up to you
If I could I'd be there
Yeah yeah whoa oh
Yeah yeah whoa oh
Well I miss you too
Yeah yeah I know
I know it's kinda late
But happy birthday
Yeah yeah whoa oh
I know you hate me
Yeah yeah whoa oh
Well I miss you too
Yeah yeah I know
I know it's kinda late
But happy birthday
To you
Langganan:
Postingan (Atom)